Keadaan zaman yang berubah dengan cepat membuat kesehatan masyarakat menjadi sangat rentan terkena penyakit, baik fisik maupun mental. Keberadaan taman bugar merupakan upaya untuk menjauhkan masyarakat dari ancaman penyakit baik fisik maupun mental, konsep yang dibuat dari taman bugar merupakan upaya untuk mendorong masyarakat untuk senantiasa membiasakan pola hidup sehat. Selain itu, taman bugar tidak hanya berisikan alat-alat olahraga tetapi memiliki instruktur senam yang ada didalamnya, hal ini membuat masyarakat lebih paham akan pentingnya hidup bugar. Metode pengabdian yang digunakan dalam program pengabdian pada masyarakat ini yaitu metode kaji tindak partisipatif. Hasil yang diperoleh menggambarkan: 1) meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat mengenai pemanfaatan alat kebugaran; 2) terciptanya kesadaran dalam diri masyarakat untuk berolahraga yang bertujuan untuk hidup bugar; 3) instruktur kebugaran desa yang menjadi harapan dari masyarakat ialah yang paham secara pengetahuan maupun secara keterampilan untuk mengajak masyarakat berolahraga; dan 4) masyarakat menganggap bahwa implementasi produk taman bugar desa sudah tepat sasaran.
Keywords
Taman Bugar, Masyarakat Desa, Instruktur Kebugaran
Erwanto, B.Y dan Nasution, J.D.H. (2015). Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Antara Siswa Program Ipa Dan Siswa Program Ips Kelas Xii Di Sma Negeri 1 Lamongan. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 3(2), hlm. 298 – 302.
Prakos, D.P dan Hartoto, S. (2015). Pengukuran Tingkat Kebugaran Jasmani Terhadap Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Bolavoli Di Sma Dr.Soetomo Surabaya. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 3(1), hlm. 9 – 13.
Rafsanjani, R dan Nurhayati, F. (2014). Hubungan Antara Status Gizi Dan Kebiasaan Berolahraga Dengan Tingkat Kebugaran Jasmani (Studi Pada Siswa Kelas Xi Sma Negeri 4 Sidoarjo). Jurnal Pendidikan