Permasalahan Guru IPA SMP Mengajarkan IPA Terpadu Berbasis Ethnoscience

Sjaeful Anwar, Omay Sumarna, Ali Kusrijadi

Abstract


Abstrak

Dengan diberlakukannya kurikulum KTSP tahun 2006, Ilmu kimia menjadi bagian dari mata pelajaran IPA yang harus diajarkan kepada siswa SMP. Pada kurikulum 2013, komposisi materi kimia pada mata pelajaran IPA semakin diperkuat. Guru IPA SMP sudah seharusnya memiliki kemampuan di empat bidang IPA, yaitu Kimia, Fisika, Biologi, dan IPBA. Akan tetapi survey lapangan yang dilakukan di wilayah kabupaten Subang menunjukkan bahwa cukup banyak guru IPA mengalami kesulitan mengajarkan IPA secara terpadu. Hal ini disebabkan oleh latar belakang pendidikan formal mereka yang kebanyakan berasal dari program studi pendidikan fisika (49%) dan biologi (49), dan hanya sedikit sekali yang berasal dari program studi pendidikan kimia (2%). Sampai saat ini IPA diajarkan secara terpisah-pisah antara IPA kimia, IPA biologi, IPA fisika, dan IPA IPBA. Hal ini yang menyebabkan ketidaksesuaian antara impelentasi dan tuntutan kurikulum, dimana IPA harus diajarkan secara terpadu. Ketidaksesuaian ini disebabkan terutama oleh tidak adanya buku ajar IPA yang disajikan dalam bentuk terpadu. Program pembinaan ini merupakan sebuah solusi bagi kelangkaan bahan ajar IPA terpadu. Pembinaan dilakukan dengan sistem blended learning, yang menggabungkan model daring dan tatap muka. Pada tatap muka diberikan paparan mengenai keterpaduan IPA dan metode pengembangan bahan ajar 4STMD. Dua kali pertemuan dilakukan secara daring untuk memberikan pembinaan progres pengembangan bahan ajar. Pelatihan dilakukan 8 jam per minggu, sehingga seluruhnya 32 jam. Hasil dari pembinaan ini menunjukkan bahwa guru-guru IPA sangat termotivasi untuk mengembangkan bahan ajar IPA terpadu berbasis etnosains, sehingga menghasilkan beberapa bahan ajar IPA terpadu.


Keywords


bahan ajar IPA terpadu, ethnoscience, 4STMD

References


Anwar, S. (2022), Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Berbasis Etnosains, Indonesia Emas Grup, Bandung

Anwar, S. (2023), Metode Pengembangan Bahan Ajar Four Steps Teaching Material Development (4STMD), Indonesia Emas Grup, Bandung Anwar, Sjaeful dkk (2019), Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat di Kabupaten Bandung Barat, LPPM UPI

Anwar, Sjaeful dkk (2022), Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat di Kabupaten Sumedang, LPPM UPI,

Anwar, Sjaeful dkk (2023), Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat di Kabupaten Subang, LPPM UPI,

Atmojo. 2012. Profil Keterampilan Proses Sains dan Apresiasi Siswa Terhadap Profesi Pengrajin Tempe Dalam Pembelajaran IPA Berpendekatan Etnosains. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (JPII), 1(2): 115-122

Battiste, M.. Indegenous Knowledge: Foundation for First Nations. Canada: University of Saskatchewan, 2005

Laporan Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). LPPM UPI : Tidak diterbitkan.

Tim FPMIPA (2007). Hasil Analisis Baseline dan Endline Survey : JICA-IMSTEP: FPMIPA UPI.

Nomor 74 Tahun 2008. Peraturan Pemerintah Tentang Guru. (Online). Tersedia http://disdik.kaltimprov.go.id/read/pdfview/15 diakses pada tanggal 20 Mei 2016

Ruseffendi, E.T. (1988). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito.




DOI: https://doi.org/10.17509/abmas.v23i1.66687

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


p-ISSN 1412-1891 > e-ISSN 2798-1436

Jurnal Abmas Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia.

View My Stats