STRUKTUR DAN PERAN VERBA TINDAKAN PADA PERKARA TINDAK PIDANA PENCEMARAN NAMA BAIK SEBUAH KAJIAN LINGUISTIK FORENSIK DI MEDIA SOSIAL

Krisanjaya Krisanjaya, Ida Widia

Abstract


Kata menuduhkan dalam bahasa Indonesia tergolong ke dalam verba tindakan tipe ujaran namun menjadi pelik dalam praktik komunikasi termasuk media sosial. Penafsiran terhadap verba dengan segala medan semantiknya akan dilakukan oleh para pihak yang berperkara di tingkat pengadilan. Tulisan ini untuk memperoleh: 1) identifikasi semantik verba ujaran yang mengandung unsur pidana PNB, dan 2) pemaknaan verba ujaran dalam kaitan tindak pidana PNB. Penelitian deskriptif kualitatif  ini memiliki variabel aspek materil persidangan perkara pidana pencemaran nama baik serta Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan UU RI Nomor 11 tahun 2008. Hasil kajian menunjukkan bahwa di dalam materi perkara pidana PNB yang terjadi di media sosial terdapat 7 (tujuh) verba tindakan. Struktur dan peran verba menuduhkan dari aspek formal linguistik di dalam materi perkara terdapat verba transitif maupun intransitive yang ditandai oleh bentuk asli bahasa Indonesia berpolimorfemis dengan afiks dan bentuk monomorfemis. 


Keywords


Pencemaran Nama Baik, Peran, Struktur, Verba Tindakan,

Full Text:

PDF

References


Allan, K. (2001). Natural Language Semantics. Oxford: Blackwell.

Alwi, H. S. (2008). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Balai Pustaka.

Booij, G. 2007. The Grammar of Words: An Introduction to Morphology. Oxford: Oxford University Press.

Chaer, A. (1995). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2012). Lingusitik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chafe, W. (1970). Meaning and the Structure of Language. Chicago: The University of Chicago.

Chazawi. A.( 2009). Hukum Pidana Positif Penghinaan. Surabaya: ITS Press.

Chazawi. A. (2010). Pelajaran Hukum Pidana. Jakarta: Rajawali Press.

Cook, W. A. 1979. Case Grammar: Development of the Matrix Model. Washington DC: Georgetown University Press.

Djajasudarma, F. (1993). Semantik 1: Makna Leksikal dan Gramatikal. Bandung: PT Refika Aditama.

Djajasudarma, F. (1993). Semantik 2: Pemahaman Ilmu Makna.Bandung: PT Refika Aditama.

Foley, W., dan Robert D. V. (1994). Functional Syntax and Universial Grammar. Cambridge : Cambridge University Press.

Frawley, W. (1992). Linguistic Semantics. New Jersey: Lawrence Erlbaum.

Givon, Talmy. (1984). Syntax: A Functional-Typological Introduction. Vol. 1. Amsterdam/Philadelphia: John Benjamins.

Goddard. C. 1997. Semantic Analysis: A Practical Introduction. Australia: University of New England.

Krisanjaya, Erfi Firmansyah, dan Aulia Rahmawati. (2020). “Intent and Meaning of Information about Corona Virus on Social Media: Forensic Linguistic Study in the Case of Spreading Hoax” proceeding of The Ninth International Conference on Language and Arts Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Padang on October 14-15.

Krisanjaya dan Aulia Rahmawati. (2020). “Intent, Meaning, and Discourse Context ahead of the 2019 PILPRES: Forensic Linguistic Study in the Case of Spreading Fake News” Prosiding of The 8th Enrichment of Career by Knowledge of Language and Literature November 19, 2020: Surabaya, Indonesia.

Kridalaksana, H. (1990). Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Kridalaksana, H. (1993). Kamus Linguistik. Ed. Ke-3. Jakarta : Gramedia.

Kushartanti, dkk. (2003). Pesona Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Leech, G. (1981). Semantics. England: Penguin Books.

Littlejohn, Stephen W. dan Karen A. Foss. (2009). Teori Komunikasi, edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika.

Marpaung, L. (2010). Tindak Pidana Terhadap Kehormatan. Jakarta: Sinar Grafika.

McQuail, Denis. (2011). Teori Komunikasi Massa Edisi 6 Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.

Milner, Henry. (2002). Civic literacy: How informed citizens make democracy work. Hanover, NH: University Press of New England.

Morrison, G. S. (2009). “Forensic voice comparison and the paradigm shift” Science and Justice 49 (4). 298--308.

Potter, W.J. (2010). The State of Media Literacy. Journal of Broadcasting & Electronic Media, 54(4), 675–696.

Moeljatno. (1992). Azas-azas Hukum Pidana. Jakarta: Karunika.

Soesilo, R. (1995). Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal. Bogor: Politeia.

Tampubolon, D.P., Abubakar, dan M. Sitorus. (1979). Tipe-Tipe Semantik Verba Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Van Valin, R. D. dan R. LaPolla. (1999). Syntax: Structure, Meaning, and Function. Cambridge: Cambridge University Press.

Van Valin, R. D. (2005). Exploring the Syntax-Semantics Interface. Cambridge: Cambridge University Press.

Verhaar, JWM. (1996). Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Wierzbicka, A. (1996). Semantics: Primes and Universals. New York: Oxford University Press.




DOI: https://doi.org/10.17509/artikulasi.v4i2.70594

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah  Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.