Pengembangan E-modul Berbasis Intertekstual pada Materi Korosi untuk Meningkatkan Kemampuan Representasional Peserta Didik
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan e-modul berbasis intertekstual pada materi korosi yang dapat meningkatkan kemampuan representasional peserta didik. Penelitian dilakukan dengan menerapkan lima langkah pertama model Research and Development (R&D) menurut Borg dan Gall yaitu penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan pengembangan produk, pengembangan produk awal, uji coba terbatas, dan revisi atau perbaikan produk awal. Instrumen yang digunakan adalah lembar analisis deskripsi e-modul, instrumen uji kelayakan pada aspek substansi, metode instruksional, kebahasaan, dan media, pretest-posttest uji kemampuan representasional, serta angket tanggapan pendidik mata pelajaran kimia dan peserta didik. Partisipan penelitian ini berjumlah 10 orang peserta didik yang telah mempelajari materi korosi dan elektrokimia di SMA. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah 1) e-modul yang dikembangkan memiliki karakteristik self-instructional, self-contained, stand-alone, adaptive, dan user friendly sehingga baik dan menarik; juga berbasis intertekstual dan terintegrasi multimedia, 2) e-modul yang dikembangkan memenuhi dinilai layak ditinjau dari aspek substansi, metode instruksional, kebahasaan, dan media menurut para ahli di bidangnya masing-masing dengan sejumlah perbaikan, 3) kemampuan representasional peserta didik meningkat setelah menggunakan e-modul yang dikembangkan, dan 4) e-modul berbasis intertekstual pada materi korosi memperoleh tanggapan dengan kategori sangat baik dari pendidik mata pelajaran kimia dan peserta didik, masing-masing dengan persentase sebesar 90,71% dan 91,47%.
Full Text:
PDFReferences
Angkowo, R., & Kosasih, A. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Gramedia Widiasarana.
Asrial, Syahrial, Maison, M., Kurniawan, D. A., & Piyana, S. O. (2020). Ethnoconstructivism E-Module to Improve Perception, Interest, and Motivation of Students in Class V Elementary School. Jurnal Pendidikan Indonesia, 9(1), 30–41.
Azizah, A.N .(2022). Pengembangan E-Modul Pembelajaran Berbasis Intertekstual pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Barke, H. D., Hazari, A. & Yitbarek, S. (2009). Students’ Misconceptions and How to Overcome Them. In: Misconceptions in Chemistry. Springer, Berlin, Heidelberg.
Borg, R.W. & Gall, M.D. (2007). Educational Research and Introduction The Eighth Edition. Sydney: Pearson Education,Inc.
Depdiknas. (2008). Teknik Penyusunan Modul. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Harza, A. E. K. (2021). E-Modul Berbasis Intertekstual pada Konsep Kesetimbangan Kimia untuk Mengembangkan Kemampuan Representasional Siswa. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Hatimah, H. dan Kherry, Y. (2021). Pemahaman Konsep dan Literasi Sains dalam Penerapan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Android. Jurnal Ilmiah IKIP Mataram, 8(1).
Irby, S. M., Borda, E. J., & Haupt, J. (2017). Effects of Implementing a Hybrid Wet Lab and Online Module Lab Curriculum into a General Chemistry Course: Impacts on Student Performance and Engagement with the Chemistry Triplet. Journal of Chemical Education, 95(2), 224–232.
Johnstone, A. H. (1993). The Development of Chemistry Teaching: A Changing Response to Changing Demand. Journal of Chemical Education, 70(9), 701.
Karonen, M., Murtonen, M., Södervik, I., Manninen, M., & Salomäki, M. (2021). Heuristics Hindering The Development of Understanding of Molecular Structures in University Level Chemistry Education: The Lewis Structure as An Example. Education Sciences, 11(6), 258.
Kemendikbud. (2017). Panduan Praktis Penyusunan E-modul. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah
Kozma, R., Chin, E., Russell, J. & Marx, N. (2000). The Roles of Representations and Tools in the Chemistry Laboratory and Their Implications for Chemistry Learning. Journal of the Learning Sciences, 9(2), 105-143.
Kozma, R., Russell, J. (2005). Students Becoming Chemists: Developing Representationl Competence. In: Gilbert, J.K. (eds) Visualization in Science Education. Models and Modeling in Science Education, 1(7), 121-145.
Kurniawati, E., Thayban, T., Alio, L. and Sukamto, K. (2023). Virtual vs Concrete Media: Improving Representation Competence. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 14(1), 102-111.
Manulang, E., Linda, R., & Noer, A. M. (2020). Pengembangan E-Module Kimia Berbasis Exe-Learning Pada Materi Laju Reaksi. Jurnal Pendidikan Kimia Universitas Riau, 5(2), 70.
Mariana, E, Sudiarto, B, & Sandra, I. (2019). E-modul Kimia Kelas X: Korosi. Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Perdana, Sarwanto, Sukarmin, S., & Sujadi, I. (2017). Development of E-Module Combining Science Process Skills and Dynamics Motion Material to Increasing Critical Thinking Skills and Improve Student Learning Motivation Senior High School. International Journal of Science and Applied Science, 1(1), 45–54.
Rahma, A. A., Milama, B. & Wardani, M. (2023). Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Android pada Materi Korosi. Jurnal Ilmiah Ar-Razi, 11(2).
Raqiztya, F. A., & Agung, A. A. G. (2022). E-Modul Berbasis Pendidikan Karakter Sebagai Sumber Belajar IPA Siswa Kelas VII. Jurnal Edutech Undiksha, 10(1), 108–116.
Riduwan. (2014). Metode Dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian : Untuk Mahasiswa S-1, S-2, S-3. Bandung: Alfabeta
Ryu, M., Nardo, J. E., & Wu, M. Y. M. (2018). An Examination of Preservice Elementary Teachers’ Representations About Chemistry in An Intertextuality- and Modeling-Based Course. Chemistry Education Research and Practice, 19(3), 681–693.
Sari, C. W., dan Helsy, I. (2018). Analisis Kemampuan Tiga Level Representasi Siswa pada Konsep Asam-Basa Menggunakan Kerangka DAC (Definition, Algorithmic, Conceptual). JTK: Jurnal Tadris Kimiya, 3(2), 158–170.
Stojanovska, M., M. Petruševski, V., & Šoptrajanov, B. (2017). Study of the Use of the Three Levels of Thinking and Representation. Contributions Section of Natural, Mathematical and Biotechnical Sciences, 35(1), 37–46.
Sugiyono, D. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suparwati, N. M. A. (2022). Analisis Reduksi Miskonsepsi Kimia dengan Pendekatan Multi Level Representasi: Systematic Literature Review. Jurnal Pendidikan MIPA 12(2), 341-348.
Ujatmiko. (2021). E-Modul pada Materi Korosi untuk Siswa SMK/MAK. Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Wiji, W., Widhiyanti, T., Delisma, D., & Mulyani, S. (2021). The Intertextuality Study of the Conception, Threshold Concept, and Troublesome Knowledge in Redox Reaction. Journal of Engineering Science & Technology, 16, 1356-1369.
Wiyati, A. (2020). Modul Pembelajaran SMA Kimia Kelas XII: Korosi pada Logam. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
Wu, H.-K. (2003). Linking the Microscopic View of Chemistry to Real-Life Experiences: Intertextuality in a High-School Science Classroom. Science Education, 87(6), 868–891.
Yuliani, E. (2021). E-Modul Berbasis Intertekstual pada Konsep Pergeseran Kesetimbangan Kimia untuk Mengembangkan Kemampuan Representasional Siswa. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
DOI: https://doi.org/10.17509/jrppk.v13i1.81336
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Masyarakat Pendidikan Kimia Indonesia
Sekretariat:
Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr Setiabudhi No 229 Bandung 40154