Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Tari Ngabalukbuk termasuk jenis tari kreasi baru yang berasal dari Pandeglang Banten, tarian ini mengambil inspirasi dari kegiatan masyarakat Pandeglang yang mayoritas menggunakan sistem pengairan yang berasal dari mata air yang berada di atas gunung. Penulisan ini bertujuan untuk memperoleh data yang relevan. Makna Simbol pada gerak, rias, busana dan properti, kemudian mendeskripsikannya melalui kajian mendalam. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif analisis dengan yang dikaji melalui pendekatan kualitatif yang didukung dengan teori semiotika dan hermeneutika untuk mendeskripsikan dan menganalisis terkait makna simbol tari yang ditunjang dengan teori simbol dan makna, teori tatarias busana, serta beberapa teori pendukung lainnya. Pengumpulan data yang dilakukan peneliti melalui observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai penguat dalam data penelitian. Analisis data proses mencari dan menyusun data secara berurut atau sistematis dari hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi, yang dilakukan oleh peneliti, demi terciptanya serbuah kesimpulan dan penyelesaian masalah yang sebelumnya yang ditanyakan. Dari penelitian ini diperoleh bahwa Tari Ngabalukbuk di Sanggar Pamanah Rasa Pandeglang dapat dilihat dari simbol dan makna yang terkandung dalam gerak. Setiap gerak mempunya makna tersendiri di dalamnya. Gerak pada Tari Ngabalukbuk mempunyai beberapa ragam gerak yaitu, namprak, calik deku, lonjo nyampurit, nunjuk luhur, bongkok nungkul, sawang ajeg, tongtrok awi, ajeg teteg, awi ngucur, ayun awi, ngelek bakul, nyawang, nyambung awi, terekel, ngalirkeun cai. Peneliti juga dapat mendeskripsikan bagaimana Simbol dan makna pada gerak Tari Ngabalukbuk, beserta rias busana dan properti dalam Tari Ngabalukbuk.
Keywords
References
Basri, S., & Sari, E. (2019). Tari Remo (Ngremong):
Sebuah Analisis Teori Semiotika Roland
Barthes Tentang Makna Denotasi Dan
Konotasi Dalam Tari Remo (Ngremong).
GETER : Jurnal Seni Drama, Tari Dan Musik,
(1), 55–69.
https://doi.org/10.26740/geter.v2n1.p55-69
Dinda Damayanti Sudrajat, T. N. A. I. S. (2021).
Tari Almadad Ing Banten Di Sanggar
Rajawali Kabupaten Pandeglang. Seni Tari
Dan Pendidikan Tari , 1(3), 34–43.
https://ejournal.upi.edu/index.php/RINK_T
ARI_UPI/article/view/36852
Fretisari, I. (2016). Makna Simbol Tari Nimang
Padi Dalam Upacara Adat Naek Dango
Masyarakat Dayak Kanayant. Ritme, 2(1),
–77.
Giyartini, R. (2014). Makna Simbolik Kaulinan
Barudak Oray-Orayan. Panggung, 24(4).
https://doi.org/10.26742/panggung.v24i4.13
Gunawan, A. (2017). Simbol dan Makna gerak
topeng menak jingga di sanggar setialuyu
bandung (Doctoral dissertation, Universitas
Pendidikan Indonesia).
haviva kusuma firdaus. (2019). Makna Simbolis
Tata Rias, Tata Busana Dan Properti Tari
Jaranan Buto Di Kabupaten Banyuwangi.
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan,
(12).
koentjaningrat. (2009). Kesenian. Seni Tari, Tari,
Moshinsky, M. (1959). No Titleیلیب. Nucl. Phys.,
(1), 104–116.
Musianto, L. S. (2002). Perbedaan Pendekatan
Kuantitatif Dengan Pendekatan Kualitatif
Dalam Metode Penelitian. Jurnal Manajemen
Dan Wirausaha, 4(2), 123–136.
https://doi.org/10.9744/jmk.4.2.pp.123-136
Rahman, P. I., & Budiman, A. (2020). Tari Oyag
Karya Anjar Purwani Di Sanggar Seni
Kusuma Kecamatan Taruma Jaya
Kabupaten Bekasi. … Seni Tari Dan
Pendidikan Seni Tari, 1(2), 86–94.
Respatiningrum, N., Radiyono, Y., & Wiyono, E.
(2015). Analisis Miskonsepsi Materi Fluida
pada Buku Ajar Fisika SMA. Prosiding
Seminar Nasional Fisika Dan Pendidikan Fisika,
(1), 313–317.
Setiawan, dkk, 2008 hlm.246. (2008). Seni Tari
Untuk Sekolah Menengah Kejuruan.
Siregar, E. D., & Wulandari, S. (2020). Kajian
Semiotika Charles Sanderspierce:
Relasitrikotomi (Ikon,Indeks dan Simbol)
dalam Cerpenanak Mercusuar karya
Mashdar Zainal. Titian: Jurnal Ilmu
Humaniora, 04(1), 29–41. https://onlinejournal.unja.ac.id/index.php/titian
Sunaryo, A., Masunah, J., Narawati, T., &
Nugraheni, T. (2020). Gerak Relationship
Pada Permainan Anak Sunda Sebagai
Sumber Penciptaan Komposisi Tari Anak.
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini, 4(2), 1076.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i2.499
Syaifullah, I. (2018). Fenomena Hoax Di Media
Sosial Dalam Pandangan Hermeneutika
Skripsi. Skripsi, 1–82.
Tegeh, I. M., & Kirna, I. M. (2013). Pengembangan
Bahan Ajar Metode Penelitian Pendidikan
dengan ADDIE Model. Jurnal IKA, 11(1), 16.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/I
KA/article/view/114
DOI: https://doi.org/10.17509/ringkang.v3i02.48555
Refbacks
- There are currently no refbacks.