EKSISTENSI TARI TAYUB (Studi Deskriptif Bentuk Koreografi, Iringan, Rias dan Busana)

Leidya Kintami Rahayu, Yoyoh Siti Mariah, Ayo Sunaryo

Abstract


Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut para pelaku budaya menunjukan eksistensi mengenai keberadaan kebudayaan yang dilestarikannya, salah satunya Tari Tayub di lingkung seni sinar asih II Taim Grup. Tujuan penulisan ini dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai latar belakang, koreografi, iringan musik, rias dan busana dari tari tayub di lingkung seni sinar asih ii taim group desa karanghegar kecamatan pabuaran kabupaten Subang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis pendekatan kualitatif dan menggunakan konsep BASTE (body, action, space, time, and energy) sehingga koreografi dapat dianalisis dengan tepat, mudah dan detail. Hasil peneitian menunjukan Tari Tayub ini masih menunjukan eksistensinya di lingkungan masyarakat yang biasa dilaksanakan pada kegiatan syukuran, acara hajatan, khitanan dan pernikahan dari tahun 2007 hingga sekarang. Pada koreografinya menggunakan elemen dasat tari yang dominasi oleh gerak locomotor atau gerak peralihan dengan space atau ruang yang sedang hal menunjukkan bahwa Tari Tayub ini bila dilihat secara gerak adalah halus. Tata rias pada tari Tayub menggunakan rias corrective untuk menekankan keindahan dan menutupi atau menyamarkan kekurangan pada sehingga wajah terlihat sempurna. Tata busana yang digunakan dalam tarian ini sangat sederhana hanya memakai kebaya, rok dan selendang.

Keywords


Tayub, Ekistensi, Koreografi, Rias, Busana.

References


Azman, M., Badaruddin S. & Suhariyoko (2023).

Tata Rias dan Busana Pengantin Kota

Lubuklinggau. Litera Kata.

Azman, M., Suhariyoko & Badaruddin S. (2023).

Upacara Adat Perkawinan Tradisional Kota

Lubuklinggau “Mandi Kasai”. Litera Kata.

Baequniyyah, S. (2018). BENTUK KOREOGRAFI

TAYUB ENCLING DI SUBANG JAWA

BARAT DALAM ACARA HAJATAN

KHITANAN. ISI YOGYAKARTA, 1–18.

Badaruddin, S. (2022). SILAMPARI Sebuah

Identitas dan Jati diri. Pustaka Aksara.

Badaruddin, S., & Masunah, J. (2019, February).

The Style of Silampari Dance of

Lubuklinggau as a Greeting Dance in South

Sumatera

Indonesia.

In International

Conference on Arts and Design Education

(ICADE 2018) (pp. 65-69). Atlantis Press.

Cahyono, A. (2006). Pola Pewarisan Nilai-Nilai

Kesenian Tayub ( Inheritance Pattern of

Tayub Values). Harmonia: Jurnal Pengetahuan

Dan Pemikiran Seni, 7(1), 23–36.

https://doi.org/10.15294/harmonia.v7i1.746

Caturwati, E. (2011). Sinden Penari di Atas dan di

Luar Panggung. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Hadi, Y. S. (20122). KOREOGRAFI (Bentuk – Teknik – Isi). Cipta Media.

Harymawan. (1993). Dramaturgi. CV.

Masunah, J., Mariah, Y. S., & Heriyawati, Y.

(2020). Pemanfaatan Potensi Budaya Lokal

melalui Sanggar Seni Pertunjukan untuk

Event Pariwisata di Cirebon. Sosiohumanika,

(1),

–44.

http://journals.mindamas.com/index.php/so

siohumanika/article/view/1296

Narawati, T. (2003). Wajah Tari Sunda dari masa ke

masa. PAST UPI.

Narawati, T. (2013). Etnokoreologi : Pengkajian

Tari Etnis dan Kegunaannya Dalam

Pendidikan Seni. ISLA, 2.

Rosala, D., & Budiman, A. (2020). Local Wisdom

based Dance Learning: Teaching Characters

to Children through Movements. Mimbar

Sekolah

Dasar,

(3),

https://doi.org/10.17509/mimbar

sd.v7i3.28185

–326.

Sari, A. M., & Malarsih. (2017). Peran Masyarakat

Terhadap Kesenian Tayub Di Desa Bedingin

Kecamatan Todanan Kabupaten Blora.

JURNAL SENI TARI UNNES, 5(2).

https://doi.org/10.31227/osf.io/r8mdh

Sedyawati, E. (1986). Pengetahuan Elementer Tari

Leidya Kintami Rahayu, Yoyoh Siti Mariah & Ayo Sunaryo,

Ringkang, Vol 4, No1, Februari 2024

dan Beberapa Masalah Tari. Direktorat

Kesenian Proyek Pengembangan Kesenian

Jakarta

Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan.

Sedyawati, E. (1992). Cabang dan Ciri Seni.

Jakarta, Pusat Penelitian Kemasyarakatan Dan

Budaya, Lembaga Penelitian Universitas

Indonesia.

Shera, D. (2016). TAYUBAN DI GRUP NANJUNG

JAYA ENCLING DESA KARANG HEGAR

KABUPATEN SUBANG. In DEPARTEMEN

PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS

PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

Soedarsono. (1977). Pengantar Pengetahuan Tari.

Lagaligo.

Suherti, O., & Sudarsono, T. (2019). Estetika Lagu

Rincik-rincik dalam Pertunjukan Ronggeng

Tayub.

Panggung,

(4).

https://doi.org/10.26742/panggung.v29i4.10

Sumandiyo, H. (1996). Aspek-aspek dasar

Komposisi Kelompok Yogyakarta. Manthili.

Yogyakarta.

Sunaryo, A. (2020). Dasar Dasar Koreografi. UPI

Press Anggota IKAPI dan APPTI.

Sunaryo, A. (2021). The Concept of Dance

Composition East-West Meeting. Proceedings

of the 3rd International Conference on Arts and

Design Education (ICADE 2020), 519(Icade

,

–119.

https://doi.org/10.2991/assehr.k.210203.025

Syahroni, A. (2015). Fenomena Tari Tayub Di

Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban.

DIMENSIA: Jurnal Kajian Sosiologi, 6(1).

https://doi.org/10.21831/dimensia.v6i1.3366

Triesnawati, P. R. N. (2013). Kesenian Tayub Di

Lingkung Seni Mekar Pusaka Gentra Buana

Kabupaten Subang. Media Nelliti, 6.




DOI: https://doi.org/10.17509/ringkang.v4i1.67553

Refbacks

  • There are currently no refbacks.