Kemampuan penalaran geometri siswa SMP dalam menyelesaikan masalah geometri
Abstract
Penalaran geometri merupakan salah satu aktivitas penting dari berpikir geometri, sehingga seseorang membutuhkannya dalam menyelesaikan masalah geometri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran geometri siswa SMP dalam menyelesaikan masalah geometri. Subjek yang dipilih merupakan 2 siswa kelas IX SMPN 19 Percontohan Banda Aceh yaitu seorang siswa yang berkemampuan matematika tinggi dan seorang siswa yang berkemampuan matematika sedang. Analisis dilakukan berdasarkan data hasil tes tertulis dan hasil wawancara. Kemudian dilakukan triangulasi metode untuk mendapatkan data penelitian yang valid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang berkemampuan matematika tinggi dapat menunjukkan setiap indikator penalaran geometri, sedangkan siswa yang berkemampuan matematika sedang hanya dapat menunjukkan beberapa indikator penalaran geometri yaitu mengajukan dugaan, melakukan manipulasi matematika, dan menyusun bukti dan memberikan alasan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anwar, A., Turmudi, T., Juandi, D., Wahyuni, R., & Muntazhimah, M. (2022). Visual thinking skills in solving geometry problems based on learning style: Grounded theory study. European Online Journal of Natural and Social Sciences, 11(3), 635–642.
Anwar, & Juandi, D. (2020). Studies of level visual thinking in geometry. Journal of Physics: Conference Series, 1470(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1470/1/012095
Badjeber, R. (2017). Asosiasi kemampuan penalaran matematis dengan kemampuan koneksi matematis siswa SMP dalam pembelajaran inkuiri model alberta. Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran Matematika, 10(2), 50–56. https://doi.org/10.30870/jppm.v10i2.2030
Bishop, A. (1983). Space and geometry. Acquisition of Mathematics Concepts and Processes. Academic Press.
Bjuland, R. (2007). Adult students’ reasoning in geometry: Teaching mathematics through collaborative problem solving in teacher education. The Mathematics Enthusiast, 4(1), 1–30. https://doi.org/10.54870/1551-3440.1056
Cahyanita, E., Sunardi, S., Yudianto, E., Aini, N. R., & Wijaya, H. T. (2021). The development of tangram-based geometry test to measure the creative thinking ability of junior high school students in solving two-dimentional figure problems. Journal of Physics: Conference Series, 1836(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1836/1/012051
Creswell, J. (2015). Riset pendidikan: Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi riset kualitatif dan kuantitatif. (kelima). Pustaka Belajar.
Fuys, D., Geddes, D., & Rosamond, T. (1984). The van hiele model of thinking in geometry among adolescents. National Science
Foundation, 1, 246–252. https://eric.ed.gov/?id=ED287697
Jones, K. (1998). Theoretical frameworks for the learning of geometrical reasoning. Of the British Society for Research into Learning, 18(February), 29–34. http://eprints.soton.ac.uk/41308/
Kemendikbud. (2006). Peraturan menteri pendidikan nasional republik indonesia nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
Lithner, J. (2008). A research framework for creative and imitative reasoning. Educational Studies in Mathematics, 67(3), 255–276. https://doi.org/10.1007/s10649-007-9104-2
Mach, E. (1903). Space and geometry from the point of view of physical inquiry. Oxford Journals, 14(1).
Mile, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook (tiga). SAGE Publications.
NCTM. (1989). Principles standards and standards and for school mathematics.
Oktaviana, V., & Aini, I. N. (2021). Analisis kemampuan penalaran matematis siswa SMP pada materi aritmatika sosial. MAJU, 8(1), 377–385. https://doi.org/10.31949/dm.v4i1.2040
Purwaningtyas, K. (2019). Penalaran siswa SMP terhadap soal geometri tipe HOTS ditinjau dari kemampuan matematika. APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 5(2), 95–102. http://194.59.165.171/index.php/APM/article/view/260
Putri, A. H. (2017). Pengaruh kemampuan spasial terhadap kemampuan geometri pada peserta didik kelas VIII SMP swasta di Kecamatan Kebomas Gresik. Didaktika, 23(2), 114–121.
Rohana. (2015). The enhancement of student ’ s teacher mathematical reasoning ability through reflective learning. Journal of Education and Practice, 6(20), 108–115.
Sa’o, S., Naja, F. Y., & Mei, A. (2020). Tingkat berpikir geometri van hiele ditinjau matematika. Jurnal Dedikasi Pendidikan, 4(2), 171–182.
Seah, R., & Horne, M. (2020). The construction and validation of a geometric reasoning test item to support the development of learning progression. Mathematics Education Research Journal, 32(4), 607–628. https://doi.org/10.1007/s13394-019-00273-2
Sholihah, S. Z., & Afriansyah, E. A. (2018). Analisis kesulitan siswa dalam proses pemecahan masalah geometri berdasarkan tahapan berpikir van hiele. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(2), 287–298. https://doi.org/10.31980/mosharafa.v6i2.317
Sukayasa, S. (2014). Karakteristik penalaran siswa SMP dalam memecahkan masalah geometri ditinjau dari perbedaan gender. AKSIOMA : Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1), 81–90. http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/AKSIOMA/article/view/7981
Sumarmo. (2017). Hard skills dan soft skills matematika siswa. Reflika Aditama.
Yuwono, M. R. (2016). Analisis kesulitan belajar siswa kelas VIII SMP dalam menyelesaikan soal materi segitiga dan alternatif pemecahannya. Magistra, 28(95), 14–25.
Zuhri, M. S., & Purwosetiyono, F. D. (2019). Profil kemampuan penalaran matematis dalam pemecahan masalah pada mahasiswa calon guru matematika. JIPMat, 4(1). https://doi.org/10.26877/jipmat.v4i1.3548
DOI: https://doi.org/10.17509/sigmadidaktika.v11i2.52875
Refbacks
- There are currently no refbacks.
e-ISSN: 2987-3894
p-ISSN: 2252-7435
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.