Analisis Mutu Minyak Goreng yang Dipakai oleh Pedagang Gorengan di Pasar Pujasera Subang

Surya Mucti, Rita Purwasih, Irna Dwi Destiana

Abstract


Konsumsi minyak goreng masyarakat Indonesia pada tahun 2020/2021 mencapai 15.275 ton yang merupakan tertinggi di dunia. Tujuan penelitian untuk mengetahui hasil survei perilaku penggunaan minyak goreng dan mengetahui kualitas mutu minyak goreng yang dipakai oleh pedagang gorengan di Pasar Pujasera. Metode pengumpulan data dengan wawancara dan kuesioner. Survei perilaku penggunaan minyak goreng oleh pedagang di Pasar pujasera adalah menggunakan minyak goreng curah dengan 2 kali frekuensi penggunaan, frekuensi penggantian minyak goreng 1-3 kali per hari dan volume pemakaian minyak goreng tertinggi >5 liter. Hasil pengujian nilai peroksida >10 mek O2/Kg, warna dan bau tidak memenuhi SNI 7709:2019. Nilai kadar air minyak C (<0,1%) dan kadar asam lemak bebas minyak C-D (<0,3%) telah memenuhi SNI 7709:2019.


Keywords


Analisis mutu; Minyak goreng; Pasar Pujasera; Pedagang gorengan; Survei

Full Text:

PDF

References


Alkaff, H., dan Nurlela. (2020). Analisa bilangan peroksida terhadap kualitas minyak goreng sebelum dan sesudah dipakai berulang. Jurnal Redoks, 5(1), 65.

Amalia, F., Retnaningsih, dan Rahmayani Johan, I. (2010). Analysis of the behaviour effects in using cooking oil on the participation program of collecting the used cooking oil in Bogor. Jur. Ilm. Kel. dan Kons, 3(2), 184–189.

Aminah, S. (2010). Bilangan peroksida minyak goreng curah dan sifat organoleptik tempe pada pengulangan penggorengan. Jurnal Pangan Dan Gizi, 01(01).

Anwariyah, R., Lastriyanto, A., dan Sumarlan, S. H. (2018). Efek penggorengan berulang menggunakan vacuum frying terhadap kualitas fisik dan kimia minyak goreng pada penggorengan ikan lele (Clarias Gariepinus B.). Jurnal Keteknikan Peternakan Tropis dan Biosistem, 6(2), 172–178.

AOAC. (1995). AOAC internasional methods analysis oil and fat. Oils and Fat, Chapter 41, P. 9.

Ardhany, S., dan Lamsiyah. (2018). Tingkat pengetahuan pedagang warung tenda di jalan yos sudarso palangkarayatentang bahaya penggunaan minyak jelantah bagi. Jurnal Surya Medika, 3(2), 1–5.

Ariani, D., Yanti, S., dan Saputri, D. S. (2017). Studi kualitatif dan kuantitatif minyak goreng yang digunakan oleh penjual gorengan di Kota Sumbawa. Jurnal Tambora, 2(2), 45– 54.

BSN. (2019). Minyak goreng sawit. Badan Standarisasi Nasional, SNI 7709: 2019. Jakarta.

Chairunnisa. (2013). Uji kualitatif minyak goreng pada pedagang gorengan di sekitar kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi Uin Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1– 63.

Destiana, I. D. (2021). Teknologi lemak minyak. Subang: Polsub Press.

Goi, M., Yasin, Y. K., dan Mohamad, Z. I. (2017). Identifikasi penggunaan minyak goreng oleh pedagang pisang goreng di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Health and Nutritions Journal (JHN), 3(1), 28–34.

Gultom, N. B., Khairatunnisa, dan Ardat. (2022). Hubungan pengetahuan dan sikap dengan penggunaan minyak jelantah pada penjual gorengan di Kecamatan Rahuning Kabupaten Asahan. Jurnal Jumantik, 7(1), 86–93.

Hutagalung, A., Sunar, H., dan Tobing, S. (2018). Analisis mutu minyak goreng pada penjual gorengan dan pecel lele di beberapa lokasi di Kota Palembang. Jurnal Analisis, 1– 12.

Hutapea, H., Sembiring, Y. S., dan Ahmadi, P. (2021). Uji Kualitas Minyak Goreng Curah yang dijual di Pasar Tradisional Surakarta dengan Penentuan Kadar Air, Bilangan Asam dan Bilangan Peroksida. QUIMICA: Jurnal Kimia Sains Dan Terapan, 3(1), 6–11.

Karimah, A. (2019). Analisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan konsumen terhadap pembelian minyak goreng kemasan di Kota Medan. Jurnal Agro Ekonomi, 4(7), 1–113.

Khoirunnisa, Z., Wardana, A. S., dan Rauf, R. (2020). Angka asam dan peroksida minyak jelantah dari penggorengan lele secara berulang. Jurnal Kesehatan, 12(2), 81–90.

Mamuaja, C. F. (2017). Lipida. In Unsrat Press. Unsrat Press.

Mulyani, H., dan Sujarwanta, A. (2018). Lemak dan minyak. Lembaga Penelitian UM Metro.

Mustikasari, I., Saktini, F., dan Gumay, A. R. (2019). Pengaruh frekuensi penggorengan minyak jelantah terhadap hepar tikus wistar (Rattus Novergicus). Diponegoro Medical Journal, 8(3), 1000–1010.

Noriko, N., Elfidasari, D., Perdana, A. T., Wulandari, N., dan Wijayanti, W. (2012). Analisis penggunaan dan syarat mutu minyak goreng pada penjaja makanan di food court UAI. Jurnal All-Azhar Indonesia Seri Sains Dan Teknologi, 1(3), 147.

Nur, L., Sari, I., Nurlita, F., dan Maryam, S. (2014). Pedagang ayam goreng kaki lima di singaraja. Kimia Visvitalis, 2(1), 99–106.

Sumekar, A., Chasanah, S. U., dan Dewi, C. (2016). Pengetahuan dan sikap dengan penggunaan minyak jelantah pada penjual gorengan di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman. Jurnal Ilmu Gizi, 4(2), 5–37.

Sunisa, W., Worapong, U., Sunisa, S., Saowaluck, J., dan Saowakon, W. (2011). Quality changes of chicken frying oil as affected of frying conditions. International Food Research Journal, 18(2), 615–620.

Taufik, M., dan Seftiono, H. (2018). Karakteristik fisik dan kimia minyak goreng sawit hasil proses penggorengan dengan metode deep-fat frying. Jurnal Teknologi, 10(2), 123– 129.

USDA. (2022). Oilseeds: world markets and trade. Diakses dari https://www.fas.usda.gov/data/oilseeds-world-markets




DOI: https://doi.org/10.17509/edufortech.v8i2.54642

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

View My Stats>