KARINDING : PERUBAHAN PERAN NAYAGA ALAT MUSIK BUHUN MELALUI SENI PERTUNJUKAN
Abstract
Abstrak. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji perubahan peran nayaga alat musik buhun karinding melalui seni pertunjukan. Peran sosial merupakan perilaku yang diharapkan oleh masyarakat atau anggota kelompok lainnya terhadap seorang individu sesuai dengan status sosialnya, membuat seseorang terkadang memiliki berbagai peran dalam kehidupannya, baik masyarakat, kelompok ataupun keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan peranan yang dimiliki oleh setiap individu diluar kelompok musik karinding, hasil penelitian kemudian dianalisis menggunakan kajian sosiologi dengan teori dramaturgi dari Erving Goffman. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran anggota kelompok musik karinding cenderung berubah. Bagi individu yang telah memiliki keluarga cenderung tidak menjadikan peran dalam kelompoknya sebagai mata pencaharian utama, oleh sebab itu mereka memiliki profesi lain di luar kelompok untuk dapat menunjang kebutuhan hidup keluarga. Sementara bagi sebagian anggota lainnya masih memprioritaskan pendidikannya sebagai pelajar dengan status seorang anak dalam keluarga. Ma-najemen waktu dan penyesuaian diri ketika menjalankan suatu peran merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan, agar dalam pelaksanaan perannya dapat dilakukan secara maksimal.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akbar, A. (2014). Bentuk Pertunjukan Kesenian Barongan Akhyar Utomo Di Desa Kecapi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. Jurnal Seni Musik. 3 (1). hlm. 1-8
Almasitoh, U. H. (2011). Stres Kerja Ditinjau Dari Konflik Peran Ganda Dan Dukungan Sosial Pada Perawat. Psikoislamika. 8 (1). hlm. 63-82
Elia, H. (2000). Peran Ayah Dalam Mendidik Anak. Veritas: Jurnal Teologi Dan Pelayanan. 105-113
Maulana, D. (2010). Perkembangan Kesenian Karinding Di Desa Sindang Pakuon Sumedang Tahun 1970-2004. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Merawati, E. & Jacky, M. (2015). Analisis Dramaturgi Komunitas Save Street Child Surabaya. Paradigma. 3 (2). hlm. 1-10
Nugraha, I. S. (2013). Pelestarian Musik Karinding Di Kampung Manabaya Desa Pakuwon Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Bahasa Dan Seni. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Octavia, E. & Nugraha, S. P. (2013). Hubungan Antara Adversity Quotient Dan Work-Study Conflict Pada Mahasiswa Yang Bekerja. Jurnal Psikologi Integratif. 1 (1). Hlm. 44-51
Rahman, A. (2007). Eksploitasi Orang Tua Terhadap Anak Dengan Mempekerjakan Sebagai Buruh. Artikel. Universitas Gunadarma
Riccio, J. R. (2013). All The Web's A Stage: The Dramaturgy Of Young Adulsocial Media Use. (Theses). Newhouse School Of PublicCommunications. Syracuse University, New York.
Suheni. (2013). Etnisitas, Kreatifitas, Dan Identitas Dala Wacana Seni Budaya Bangsa. Dewaruci. 8 (2). Hlm. 178-196
Suneki, S. & Haryono. (2012). Paradigma Teori Dramaturgi Terhadap Kehidupan Sosial. Jurnal Ilmiah CIVIS. 11 (2). Hlm. 1-11
Syuhada. (2013). Analisis Tentang Konsekuensi Yuridis Harta Bersama Terhadap Kewajiban Suami Memberi Nafkah Dalam KHI. Tafaqquh. 1 (1). Hlm. 43-64
Widyanti, T. (2014). Pelestarian Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Menjaga Ketahanan Pagan Sebagai Sumber Belajar IPS. (Tesis). Sekolah Pascasarjana. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
DOI: https://doi.org/10.17509/e.v16i1.7113
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 EDUTECH
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.