KARINDING : PERUBAHAN PERAN NAYAGA ALAT MUSIK BUHUN MELALUI SENI PERTUNJUKAN

Mirna Nur Alia A

Abstract


Abstract. The purposes of these research is to study the change of nayaga’s role buhun music instruments through arts performance. Social role is what society or other group members expect someone to behave in accordance with their social status, makes an individual sometimes have different roles in life, either in society, peer groups or their families. This research used the qualitative approach with descriptive analysis as its methods to describe each role from a cer-tain members in karinding groups outside their activity as a musician, and then data that result-ed from this research would be analyzed using one of Erving Goffman’s theories which called dramaturgy. The research results showed that the role of a member of the musical group ka-rinding in a family environment tend to be change. For individuals who already have families tend not to make the role in his group as the main livelihood, so they have another profession outside the group to be able to support the needs of family life. While for some other members who have a title as a child in their family environment, choose to concentrate in his education as a student. Time management and adaptability when running a role is one thing to note, that in the exercise of its role can be performed optimally.

Abstrak. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji perubahan peran nayaga alat musik buhun karinding melalui seni pertunjukan. Peran sosial merupakan perilaku yang diharapkan oleh masyarakat atau anggota kelompok lainnya terhadap seorang individu sesuai dengan status sosialnya, membuat seseorang terkadang memiliki berbagai peran dalam kehidupannya, baik masyarakat, kelompok ataupun keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan peranan yang dimiliki oleh setiap individu diluar kelompok musik karinding, hasil penelitian kemudian dianalisis menggunakan kajian sosiologi dengan teori dramaturgi dari Erving Goffman. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran anggota kelompok musik karinding cenderung berubah. Bagi individu yang telah memiliki keluarga cenderung tidak menjadikan peran dalam kelompoknya sebagai mata pencaharian utama, oleh sebab itu mereka memiliki profesi lain di luar kelompok untuk dapat menunjang kebutuhan hidup keluarga. Sementara bagi sebagian anggota lainnya masih memprioritaskan pendidikannya sebagai pelajar dengan status seorang anak dalam keluarga. Ma-najemen waktu dan penyesuaian diri ketika menjalankan suatu peran merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan, agar dalam pelaksanaan perannya dapat dilakukan secara maksimal.


Keywords


Karinding; Nayaga; Perubahan Peran; Seni Pertunjukan; Performing Arts; Roles Changing

Full Text:

PDF

References


Akbar, A. (2014). Bentuk Pertunjukan Kesenian Barongan Akhyar Utomo Di Desa Kecapi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. Jurnal Seni Musik. 3 (1). hlm. 1-8

Almasitoh, U. H. (2011). Stres Kerja Ditinjau Dari Konflik Peran Ganda Dan Dukungan Sosial Pada Perawat. Psikoislamika. 8 (1). hlm. 63-82

Elia, H. (2000). Peran Ayah Dalam Mendidik Anak. Veritas: Jurnal Teologi Dan Pelayanan. 105-113

Maulana, D. (2010). Perkembangan Kesenian Karinding Di Desa Sindang Pakuon Sumedang Tahun 1970-2004. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Merawati, E. & Jacky, M. (2015). Analisis Dramaturgi Komunitas Save Street Child Surabaya. Paradigma. 3 (2). hlm. 1-10

Nugraha, I. S. (2013). Pelestarian Musik Karinding Di Kampung Manabaya Desa Pakuwon Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Bahasa Dan Seni. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Octavia, E. & Nugraha, S. P. (2013). Hubungan Antara Adversity Quotient Dan Work-Study Conflict Pada Mahasiswa Yang Bekerja. Jurnal Psikologi Integratif. 1 (1). Hlm. 44-51

Rahman, A. (2007). Eksploitasi Orang Tua Terhadap Anak Dengan Mempekerjakan Sebagai Buruh. Artikel. Universitas Gunadarma

Riccio, J. R. (2013). All The Web's A Stage: The Dramaturgy Of Young Adulsocial Media Use. (Theses). Newhouse School Of PublicCommunications. Syracuse University, New York.

Suheni. (2013). Etnisitas, Kreatifitas, Dan Identitas Dala Wacana Seni Budaya Bangsa. Dewaruci. 8 (2). Hlm. 178-196

Suneki, S. & Haryono. (2012). Paradigma Teori Dramaturgi Terhadap Kehidupan Sosial. Jurnal Ilmiah CIVIS. 11 (2). Hlm. 1-11

Syuhada. (2013). Analisis Tentang Konsekuensi Yuridis Harta Bersama Terhadap Kewajiban Suami Memberi Nafkah Dalam KHI. Tafaqquh. 1 (1). Hlm. 43-64

Widyanti, T. (2014). Pelestarian Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Menjaga Ketahanan Pagan Sebagai Sumber Belajar IPS. (Tesis). Sekolah Pascasarjana. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.




DOI: https://doi.org/10.17509/e.v16i1.7113

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 EDUTECH

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Copyright © 2018 Edutech