PENGEMBANGAN WISATA TERPADU BERDASARKAN DAYA TARIK KAWASAN KONSERVASI DI KECAMATAN CIMENYAN

Wanjat Kastolani

Abstract


Wisata yang berada pada kawasan konservasi merupakan sumberdaya yang potensial. Melalui pengembangan wisata kawasan konservasi akan didapatkan nilai daya tarik tersendiri, namun sebagai kawasan konservasi yang memiliki peran sebagai daerah resapan air sehingga apabila terjadi pengembangan akan merusak fungsi tersebut. Dari hal tersebut bagaimanakah upaya pengembangan daya tarik wisata kawasan konservasi wilayah Bandung Utara secara menyeluruh tanpa mengurangi fungsi sebagai kawasan konservasi? Untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan berbagai dasar pertimbangan mengenai konsep dan kriteria pengembangan kawasan pariwisata serta pemanfaatan objek-objek wisata yang ada secara optimal. Dengan menggunakan Skalogram Guttman yang mengacu pada faktor penentu daya tarik yaitu (a) tingkat kemudahan pencapaian (b) tingkat kelengkapan jenis fasilitas wisata (c) tingkat pengelolaan potensi wisata (d) tingkat keanekaragaman aktivitas sehingga diperoleh hasil penilaian tiap faktor penentu daya tarik. Simpulan dari hasil identifikasi berdasarkan daya tarik wisata yaitu diperlukannya upaya pengembangan pada faktor-faktor penentu daya tarik wisata, sehingga didapatkan pemilihan lokasi wisata untuk pengembangan pada faktor-faktor penentu daya tarik wisata, sehingga didapatkan pemilihan lokasi wisata untuk pengembangan obyek wisata pada lima lokasi wisata yang ada di Kecamatan Cimenyan yaitu lokasi wisata Curug Hampa, Caringin Tilu, Oray Tapa, Kolam Renang Nuansa Alam, dan Taman THR Djuanda. Adapun konsep yang diajukan untuk pengembangan wisata berbasis konservasi adalah penerapan konsep pariwisata berbasis biaya murah. Hal ini dilakukan untuk menarik wisatawan untuk datang berkunjung tanpa mengeluarkan biaya yang besar tetapi tetap dapat melakukan aktivitas wisata yang menarik. Selain itu, agar pemanfaatan objek-objek wisata yang ada di wilayah pengembangan wisata Cimenyan dapat dilakukan secara optimal menjadi suatu daerah tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi tanpa merusak fungsi konservasi.

 

Kata kunci: pengembangan wisata, daya tarik, kawasan konservasi


References


Darsoprajitno. 2000. Ekologi Pariwisata. Bandung: Angkasa.

Pupuy Kania Dewi. 2007. Arahan Pengembanagn Wisata Terpadu Berdasarkan Daya Tarik Kawasan Konservasi. Bandung: Jurusan Teknik Planologi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Itenas. Tugas Akhir.

Marpaung , Happy. 2000. Pengetahuan Pariwisata. Bandung: Alphabeta.

Sudjana . 1993. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Soemarwoto, Otto .1993. Pengembangan Pariwisata dan Dampak yang Ditimbulkannya. Yogyakarta: Andi.




DOI: https://doi.org/10.17509/gea.v8i1.1691

DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.17509/gea.v8i1.1691.g1142

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Wanjat Kastolani



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.