Representasi Tionghoa dalam Buku Teks Sejarah Indonesia pada Materi Masa Hindu-Buddha: Analisis Wacana Kritis

Hendra Kurniawan, Nana Supriatna, Agus Mulyana

Abstract


Peran Tionghoa dalam sejarah masa Hindu-Buddha muncul dalam buku teks Sejarah Indonesia kelas X SMA berdasarkan Kurikulum 2013 terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Narasi tersebut diharapkan mewacanakan nilai-nilai yang diperlukan siswa. Untuk itu, penelitian ini menganalisis praktik wacana yang dibangun dari representasi Tionghoa pada materi masa Hindu-Buddha dalam buku teks tersebut. Penelitian menggunakan metode analisis wacana kritis menurut Teun A. van Dijk. Hasil penelitian menunjukkan narasi pada dimensi teks menghadirkan peran Tionghoa secara lugas dalam hal relasi perdagangan, pemanfaatan sumber sejarah, dan penyebaran agama Buddha. Kognisi sosial menampilkan persepsi Tionghoa sebagai pendatang yang berpengaruh bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Konteks sosial dihadapkan dengan fakta-fakta sejarah yang memberi pengakuan bahwa Tionghoa merupakan bagian dari bangsa Indonesia. Simpulan penelitian menegaskan bahwa buku teks Sejarah Indonesia pada materi zaman Hindu-Buddha menarasikan Tionghoa berikut perannya dengan mengusung nilai penghargaan terhadap kebinekaan. Agar internalisasi nilai tersebut optimal, maka peran guru sangat diperlukan.


Keywords


Tionghoa; masa Hindu-Buddha; buku teks Sejarah Indonesia; analisis wacana kritis

Full Text:

PDF

References


Abdullah, T., & Lapian, A. B. (Eds). (2012). Indonesia dalam Arus Sejarah Jilid 2: Kerajaan Hindu-Buddha. PT Ichtiar Baru van Hoeve & Kemendikbud RI.

Briliani, A. M. (2016). Analisis Wacana Kritis: Representasi Perempuan dalam Buku Teks Sejarah Indonesia berdasarkan Kurikulum 2013 kelas X, XI dan XII Sekolah Menengah Atas. Universitas Negeri Malang.

Chua, C. (2004). Defining Indonesian Chineseness under the New Order. Journal of Contemporary Asia, 34(4), 465–479. https://doi.org/10.1080/00472330480000221

Dijk, T. A. van. (1994). Discourse and Cognition in Society. In D. Crowley & D. Mitchell (Eds.), Communication Theory Today (pp. 107–126). Stanford University Press.

Djono, & Joebagio, H. (2019). Narration and Discourse of Bhinneka Tunggal Ika in Indonesia Revised History Textbook: A History Didactics Approach. Paramita: Historical Studies Journal, 29(1), 18–27. https://doi.org/10.15294/paramita.v29i1.15311

Eriyanto. (2001). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. LKiS.

Gunawan, R., Lestariningsih, A. D., & Sardiman, A. M. (2017). Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Handoko, S. T., & Wasino. (2020). Discourse on Relations between Indonesia and Papua: Content Analysis of History Textbook of 2013 Curriculum. Paramita: Historical Studies Journal, 30(1), 23–35. https://doi.org/10.15294/paramita.v30i1.16215

Haryatmoko. (2019). Critical Discourse Analysis (Analisis Wacana Kritis): Landasan Teori, Metodologi, dan Penerapan. Rajawali Pers.

Hoon, C.-Y. (2006). Assimilation, Multiculturalism, Hybridity: The Dilemmas of the Ethnic Chinese in Post-Suharto Indonesia. Asian Ethnicity, 7(2), 149–165. https://doi.org/10.1080/14631360600734400

Huntington, A., & Won, C. (2020). What It Means to be Korean: National Identity in North and South Korean Elementary Textbooks 1960–2019. Comparative Education, 1–23. https://doi.org/10.1080/03050068.2020.1812237

Intisari, & Indonesia, K. L. B. (2018). Peranakan Tionghoa Indonesia: Sebuah Perjalanan Budaya (A. H. Kustara (ed.); 3 (diperba). PT Intisari Mediatama dan Komunitas Lintas Budaya Indonesia.

Kim, H., & Kim, S. K. (2019). Global Convergence or National Identity Making?: The History Textbook Controversy in South Korea 2004-2018. Asia Pacific Journal of Education, 39(2), 252–263. https://doi.org/10.1080/02188791.2019.1621801

Kong, Y. (1999). Silang Budaya Tiongkok-Indonesia. PT Bhuana Ilmu Populer.

Kristiono, M. J. (2018). Dari Tionghoa ke Tjina: Telaah Sejarah terhadap Demonisasi Etnis Tionghoa di Indonesia. Verity: Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 10(19), 34–48. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.19166/verity.v10i19.1309

Kuntjara, E., & Hoon, C.-Y. (2020). Reassessing Chinese Indonesian Stereotypes: Two Decades After Reformasi. South East Asia Research, 1–18. https://doi.org/10.1080/0967828X.2020.1729664

Kurniawan, H., Supriatna, N., Mulyana, A., & Yulifar, L. (2023). Content Analysis of The Little Nyonya for Learning Resources in History Education. In R. Ridhoi, A. Subekti, F. M. Navarro, & Hariyono (Eds.), Embracing New Perspectives in History, Social Sciences, and Education (pp. 64–68). Routledge. https://doi.org/10.1201/9781003295273-13

Kwartanada, D. (2020). Diingat Sekaligus Dihapuskan: “Cina” dalam Memori Kolektif dan Historiografi Orde Baru. Prisma: Jurnal Pemikiran Sosial Ekonomi, 39(2), 12–33.

Lee, T. (2016). Defining the Aesthetics of the Nyonyas’ Batik Sarongs in the Straits Settlements, Late Nineteenth to Early Twentieth Century. Asian Studies Review, 40(2), 173–191. https://doi.org/10.1080/10357823.2016.1162137

Lembong, E. (2011). Istilah “Cina”, “China”, dan “Tionghoa”: Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini. Yayasan Nabil.

Lombard, D. (1996). Nusa Jawa: Silang Budaya Jaringan Asia. PT Gramedia Pustaka Utama.

Mahfud, C. (2013). Manifesto Politik Tionghoa di Indonesia. Pustaka Pelajar.

Mulyana, A. (2013). Nasionalisme dan Militerisme: Ideologisasi Historiografi Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA. Paramita Historical Studies Journal, 23(1), 78–87. https://doi.org/10.15294/paramita.v23i1.2498

Mulyana, A. (2017). Multikulturalisme dalam Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA Suatu Kajian Historiografi. In S. Margana, Baha’Uddin, & A. Faisol (Eds.), Kapita Selekta (Pendidikan) Sejarah Indonesia (pp. 1–21). Penerbit Ombak.

Neo, D. H., Ngo, S.-S., & Heng, J. G. K. (2020). Popular Imaginary and Cultural Constructions of the Nonya in Peranakan Chinese Culture of the Straits Settlements. Ethnicities, 20(1), 24–48. https://doi.org/10.1177/1468796819867399

Pane, S. (1950). Sedjarah Indonesia (Djilid 1). Balai Pustaka.

Poesponegoro, M. D., & Notosusanto, N. (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno (Edisi Pemutakhiran -cet.2-) (R. P. Soejono & R. Z. Leirissa (eds.)). Balai Pustaka.

Pranandari, N. (2018). Bias Gender dan Marginalisasi Perempuan dalam Buku Teks Sejarah SMA (Sebuah Studi Analisis Wacana pada Buku Teks Sejarah Indonesia SMA Kelas X). Universitas Negeri Malang.

Purdey, J. (2003). Political Change Reopening the Asimilasi vs Integrasi Debate: Ethnic Chinese Identity in Post-Suharto Indonesia. Asian Ethnicity, 4(3), 421–437. https://doi.org/10.1080/1343900032000117231

Rahman, F. (2016). Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama.

Sanusi, A. (1955). Sedjarah Indonesia untuk Sekolah Menengah II (7th ed.). Pustaka “Pakuan.”

Segall, A., Trofanenko, B. M., & Schmitt, A. J. (2018). Critical Theory and History Education. In S. A. Metzger & L. M. Harris (Eds.), The Wiley International Handbook of History Teaching and Learning (pp. 283–309). Wiley Blackwell.

Setiono, B. G. (2008). Tionghoa dalam Pusaran Politik. TransMedia.

Sundhoro. (1969). Sedjarah Indonesia II. P.P. Adil.

Sunny Lie, & Bailey, B. (2016). The power of names in a Chinese Indonesian family’s negotiations of politics, culture, and identities. Journal of International and Intercultural Communication, 1–16. https://doi.org/10.1080/17513057.2016.1216577

Suparno. (1960). Sedjarah Indonesia III: Achir V.O.C. hingga Pemerintahan Inggeris. Sari Pers.

Supriatna, N. (2007). Konstruksi Pembelajaran Sejarah Kritis. Historia Utama Press.

Supriatna, N. (2008). Dekonstruksi Sejarah Perang Kerajaan-Kerajaan Islam di Asia Tenggara dalam Pedagogi Sejarah. Historia: Jurnal Pendidikan Sejarah, IX(2), 103–120.

Suryadinata, L. (2002). Negara dan Etnis Tionghoa: Kasus Indonesia. Pustaka LP3ES Indonesia.

Suryadinata, L. (2016). Tionghoa dalam Keindonesiaan: Peran dan Kontribusi bagi Pembangunan Bangsa Jilid I (L. Suryadinata (ed.)). Yayasan Nabil.

Tricahyono, D., Sariyatun, & Ediyono, S. (2020). Analisis Wacana Kritis Pendidikan Multikultural dan Pendidikan Nilai dalam Buku Teks Sejarah SMA. Socia: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 17(1), 1–10. https://doi.org/10.21831/socia.v17i1.32294

Utami, I. W. P., & Widiadi, A. N. (2016). Wacana Bhineka Tunggal Ika dalam Buku Teks Sejarah. Paramita Historical Studies Journal, 26(1), 106–117. https://doi.org/10.15294/paramita.v26i1.5150

Wang, D. (2016). Learning or Becoming: Ideology and National Identity in Textbooks for International Learners of Chinese. Cogent Education, 3(1140361), 1–16. http://dx.doi.org/10.1080/2331186X.2016.1140361

Wasino, Putro, S., Aji, A., Kurniawan, E., & Shintasiwi, F. A. (2019). From Assimilation to Pluralism and Multiculturalism Policy: State Policy Towards Ethnic Chinese in Indonesia. Paramita: Historical Studies Journal, 29(2), 213–223. https://doi.org/10.15294/paramita.v29i2.20869

Wood, M. (2013). Sejarah Resmi Indonesia Modern: Versi Orde Baru dan Para Penantangnya. Penerbit Ombak.

Yulianti, I., Sumantri, Y. K., & Winarko, A. (2022). Enrichment materi pembelajaran sejarah tentang peranan peranakan arab pada masa pergerakan kemerdekaan. HISTORIA: Jurnal Pendidik Dan Peneliti Sejarah, 5(1), 1–8. https://doi.org/10.17509/historia.v4i2.30197




DOI: https://doi.org/10.17509/historia.v6i2.56182

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah 


INDEXED

   

 

TOOLS

     

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Alamat Redaksi: Gedung Numan Soemantri, FPIPS UPI, Departemen Pendidikan Sejarah, Lantai 2, Jl. Dr. Setiabudhi No 229 Bandung, 40154

 

View "Jurnal Historia" Stats