MENGAPA MATA PELAJARAN FISlKA SELALU PALING JELEK?

Frans Krips

Abstract


The thought presented emerged from personal experience and reflection, and informal interviews. Eleven reasons proposed by those people interested in physics, includes its level of difficulty; its structure and formal operation; gap between physics andphysics education; gradeon physicsasthe indicatorof students' quality; non selective equpments used in lower secondary level; mismatch between students' conseptions and their scientific concepts emerging from varying terms and language usage; different view of physics teachers' love in physics and physicists' love in history of physics;  imbalance omount of concepts to be studied and effective hours in school; inappropriate topics sequence; and physics education and its presentation which favour male students. Those reasons are tentative and requiring further clarification by educationists with physics backgrounds.

ABSTRAK

Studi untuk menjawab pertanyaan di atas dan "Siapa yang seharusnya meneliti?" dilakukan dengan menggunakan refleksi, pengalaman pribadi, serta wawancara secara informal. Sebelas alasan dikemukakan berkenaan dengan jumlah peminat fisika karena tingkat kesulitannya; struktur fisika yang menuntut tingkat penalaran formal; rumpang antara kemajuan fisika sebagai ilmu dan pendidikannya; nilai fisika sebagai penyeleksi kualitas siswa; kurang selektifnya alat-alat pelajaran fisika di tingkat sekolah menengah pertama; tidak sejalannya pengertian siswa dan pengertian yang sesungguhnya menurut ilmu akibat istilah dan bahasa; kecintaan guru fisika akan bidangnya; kecintaan fisikawan akan sejarah fisika; kurang seimbangnya beban konsep fisika yang harus  dipelajari dengan waktu yang tersedia di sekolah; ketidaktepatan urutan topik; serta pendidikan dan cara  penyajian fisika disekolah sangat kelaki-lakian akibat dominasi laki-laki sebagai fisikawan dan guru fisika. Jawaban di atas merupakan kemungkinan jawaban yang masih memerlukan pengkajian lebih lanjut yang lebih teliti dan melibatkan peneliti dengan latar belakang fisika yang terlibat dalam pengajaran fisika.


Full Text:

PDF

References


Bhojwani, S.S. dan M.K. Razdan. 1983. Plant Tissue Culture Theory and Practice. New York, Elsevier

Biondi, S. dan T.A. Thorpe. 1981. Plant Tissue

Culture - Methods and Application in Agriculture .. New York, Academic Press

Devlin. R. M. 1 969. Plant Physiology. 2 nd ed.

New York, Van Nostrand Reinhold

Company

Evans, D.A., W.R. Sharp dan C.E. Flick. 1981.

Growth and Behavior of Cell Cultures : Embryogenesisand Organogenesis.Dalam Plant Tissue Culture Methods and Appli• cation in Agriculture. Ed : T.A. Thorpe. New York, Academic Press

Galston, W.A. dan P.J. Davies. 1970. Control Mechanisms in Plant Development. Prentice 'Hall. Englewood Cliffs, New Jersey.

Gamborg, O.l. dan J.P. Shyluk. 1981.

Nutrition, Media and Charateristics of Plant Cell and Tissue Cultures. Dalam Plant Tissue Culture - Methods and Applications in Agriculture. Ed. : T.A. Thorpe. Academic Press. New York.

Halder, T. dan V.N. Gadgil. 1981. Morphogene•

sis in Some Plant Species of The Family

Siswoputranto, L. 1985. Teknologi canggih Pembibitan Hortikultura. dalam Pikiran Rakyat.27 Desmber 1985.

Soeseno, S. 1985. Melon SebagaiGentongAir.

Dalam lntisari XXI p73 (259) : .139 -

Tran Tranh Van, M., Nguyen Thi Den dan Averil Chyah. 1974. Regulation of Or• ganogenesis in Small Exp/ants of Superficial Tissue of Nicotiana tabacum L. Planta (Berl.) 119 : 149 - 159

Cucurbitscese.Proc. Costed. Svmp, on Tissue Culture of Economically Impor•

tant Plants. Ed. : A.N. Rao. Singapore.

- 103.

, Melon Si Manisyang Manja. Trubus.Mei

No. 174. Tahun XV : 294 - 295.

Hartmann, H.T. dan D.E. Kester. 1978. Plant PropagationPrinciplesand Practices. 3rd ed. PrenticeHall of India PrivateLimited. New Delhi.

Hussey, G. 1983. In Vitro Propagation of Horticultural and Agricultural Crops. Dalam Plant Biotechnology. Ed.: S.H. Mantell dan H. Smith. University Press. New York.

Krishnamoorthy, H.N. 1981. Plant Growth Sub• stances. Tata McGrow - Hill Publishing Company Limited. New Delhi.

Mantell, S.H., J.A. Matthews dan R.A. McKee.

Principles of Plant Biotechonogy.

Scientific Publications. Oxford.

Murashige, T. 1974. Plant PropagationThrough

Tissue Culture. Ann. Rev. Plant Physiol.

: 135 - 166.

Nurhadi, E. 1974. Kultur Jaringan Tumbuhan Sebagai BahanPenyelidikandan Poten• sinya di dalam Pembangunan Negara. Pidato PenerimaanJabatan Guru Besar llmu Botani pada lnstitut Teknologi Bna• dung. Penerbit Universitas ITB. Band• ung.

Shehata, M.A., D.W. Davis dan P.E. Read.

VegetatifPropagationof Cucum•

ber. Hort Science. Vol 9 (6) : 575 -576.




DOI: https://doi.org/10.18269/jpmipa.v1i1.34882

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Pengajaran MIPA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JPMIPA http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmipa/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) or Journal of Mathematics and Science Teaching 

All rights reserverd. pISSN 1412-0917 eISSN 2443-3616

Copyright © Faculty of Mathematics and Science Education (FPMIPA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

 

View JPMIPA Stats