EKSPLORASI MINYAK ATSIRI SEBAGAI BIOADITIF BAHAN BAKAR SOLAR

Asep Kadarohman

Abstract


Minyak atsiri merupakan produk bahan alam dari keragaman hayati Indonesia yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bioaditif bahan bakar solar. Minyak cengkeh, minyak terpentin, minyak pala, minyak gandapura, minyak sereh dan minyak kayu putih adalah minyak atsiri yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai bioaditif bahan bakar solar karena senyawa-senyawa penyusunnya memiliki rantai siklik dan ketersediaan oksigen yang cukup besar. Temuan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai minyak atsiri yang paling berpotensi untuk dijadikan sebagai bioaditif bahan bakar solar, yang selanjutnya dapat dilakukan kajian lebih lanjut tentang potensi minyak atsiri tersebut. Secara umum, penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama karakterisasi minyak solar dan bioaditif menggunakan GC-MS, tahap kedua karakterisasi fisik solar-bioaditif pada berbagai komposisi, dan tahap ketiga penentuan laju konsumsi pada mesin satu silinder skala laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak cengkeh dapat menurunkan laju konsumsi bahan bakar sebesar 4,43% pada penambahan bioaditif 0,6%, minyak terpentin 5,07% pada penambahan bioaditif 10%, minyak pala 0,16% pada penambahan bioaditif 0,4% dan minyak kayu putih 1,82% pada penambahan bioaditif 3%, sedangkan laju konsumsi bahan bakar yang ditambah minyak gandapura dan minyak sereh lebih tinggi dibandingkan solar murni. Dapat disimpulkan bahwa minyak cengkeh memiliki kemampuan paling tinggi dalam menurunkan tingkat laju konsumsi bahan bakar solar.

Keywords


Minyak Atsiri; Solar; Bioaditif

Full Text:

PDF

References


Agusta, A. (2000). Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Bandung: Institut Teknologi Bandung

Callahan, T. J., Ryan, T. W., and Schwalb, J. A. (1987). ”Effects of Fuel Properties on Diesel Spray Characteristics”.Society of Automotive Engineers Paper No. 870533, SAE Warrendale, PA.

Choi, C.H., Reitz, R.Y. (1999). ”An Experimental Study on The Effects of Oxygenated Fuel Blends and Multiple Injection Strategies on Diesel Engine Emission”.Journal of Fuel.(78),1303-1317.

Kadarohman, A. (2003). Isomerisasi, Hidrogenasi Eugenol, Dan Sintesis Turunan Kariofilena. Disertasi Doktor pada FMIPA UGM Yogyakarta: Tidak diterbitkan.

Sastrohamidjojo, H. (2004). Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Song, J. (2001). Effect of Oxygenated Fuel on Combustion and Emissions in a Light-Duty Turbo Diesel Engine. The Pennsylvania State University, University Park, Pennsylvania 16802.

Sudrajad, A. (2005). Pencemaran Udara Suatu Pendahuluan. Inovaso Online Vol. 5/XVII.




DOI: https://doi.org/10.18269/jpmipa.v14i2.35876

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Pengajaran MIPA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JPMIPA http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmipa/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) or Journal of Mathematics and Science Teaching 

All rights reserverd. pISSN 1412-0917 eISSN 2443-3616

Copyright © Faculty of Mathematics and Science Education (FPMIPA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

 

View JPMIPA Stats