PIRANTI KOHESI SUBSTITUSI DALAM CERITA RADIN DJAMBAT (Kajian Intertekstual sebagai Pelansir Martabat dan Budaya Masyarakat Lampung)
Abstract
Indonesia kaya akan peninggalan cerita rakyat, termasuk cerita Radin Djambat yang ada di Lampung. Cerita Radin Djambat memuat nilai-nilai perjuangan, persahabatan, dan filosofi yang dapat dijadikan teladan bagi perkembangan dan pembangunan budaya bagi masyarakat Lampung secara khusus dan masyarakat Indonesia secara umum untuk kehidupan saat ini dan masa datang. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan piranti kohesi substitusi dalam legenda Radin Djambat, sebagai pelansir martabat dan budaya masyarakat Lampung. Metode penelitian yang digunakan adalah studi dokumentasi melalui pendekatan intertekstual yang bersifat kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa piranti kohesi substitusi yang terdapat dalam cerita Radin Djambat meliputi piranti yang bersifat anafora dan katafora. Piranti kohesi substitusi yang bersifat anafora ditemukan dalam bentuk substitusi nominal, verbal, dan klausal. Selanjutnya, piranti kohesi substitusi yang bersifat katafora yang ditemukan hanya dalam bentuk substitusi nominal dan klausal. Selanjutnya, hasil penelitian dapat dijadikan rujukan bagi masyarakat akademisi (peneliti), guru/dosen, mahasiswa, tokoh adat, dan masyarakat luas.
ABSTRACT
Indonesia is rich in relics of folklore, including the story of Radin Djambat in Lampung. Radin Djambat's story contains the values of struggle, friendship, and philosophy that can be exemplary for the development and cultural development for the people of Lampung in particular and the people of Indonesia in general This study aims to describe the substitution cohesion device in the legend of Radin Djambat, as the spreader of the dignity and culture of the people of Lampung. The research method used is documentation study through qualitative intertextual approach. The results showed that the substitution cohesion devices contained in the Radin Djambat story include anaphoric and cataphoric devices. Anaphoric substitution cohesion devices are found in the form of nominal, verbal, and clausal substitutions. Furthermore, the cataphoric substitution cohesion device is found only in the form of nominal substitution and clause. The results of the research can be used as a reference for other researchers, teachers, lecturers, students, traditional leaders, and the others community.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alwi, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬https://mufidasadullah.wordpress.com/2010/05/18/radin-jambat/
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Margono, S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Moleong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rusminto, Nurlaksana Eko. 2009. Analisis Wacana Bahasa Indonesia: Buku Ajar. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Sudaryat, Yayat. 2009. Makna dalam Wacana. Bandung: Yrama Widya.
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa.
Zaimar, Okke K. S. dan Ayu B. Harahap. 2009. Telaah Wacana. Jakarta: The Intercultural Institute.
DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v8i1.15967
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 LOKABASA
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.