Gotong Batak-Simalungun: Sebuah Kajian Semiotika Sosial

Lisan Shidqi Zul Fahmi, Cristien Oktaviani Saragih, Jekmen Sinulingga

Abstract


Masyarakat Batak-Simalungun memiliki paheian (pakaian adat) yang berbeda dengan puak (sub-etnis) Batak lainnya. Salah satunya ialah gotong, yaitu penutup kepala pelengkap paheian bagi kaum pria. Gotong inilah yang menjadi objek penelitian dengan fokus kajian  pada bentuk, fungsi, makna, serta aturan penggunaannya. Penelitian ini bersifat kualitatif, yang hasilnya diuraikan secara deskriptif melalui perspektif semiotika Charles Sanders Pierce, yang membagi tiga unsur sistem tanda: tanda/representasi (sign), objek/referensi (object), dan makna/pemaknaan (interpretant). Teknik penelitian dilakukan melalui observasi serta studi dokumentasi, dengan data pendukung berupa hasil wawancara dan studi literatur. Hasilnya menunjukkan bahwa gotong secara egaliter berbentuk tikkal, yaitu kerucut yang runcing di bagian depan, sebagai simbol kepemimpinan, kedewasaan, dan ketuhanan. Aksesoris pada gotong meliputi: (1) doramani yang memiliki variasi jumlah ganjil, dari tujuh, lima, tiga, hingga satu; (2) rantei gotong (sambolah pagar); (3) heper-heper; dan (4) rudang hapias. Masing-masing aksesoris merepresentasikan kedudukan, yang dapat dikenakan oleh keturunan harajaon (kerajaan), pejabat pemerintahan dan lembaga/organisasi, serta masyarakat di wilayah adat Batak-Simalungun pada acara-acara tertentu.


Keywords


Batak-Simalungun; gotong; pakaian tradisional; semiotika sosial

References


Abdussamad, Z. (2021). Metode penelitian kualitatif. Syakir Media Press.

Agustono, B., Suprayitno, S., Dewi, H., Dasuha, J. R. P., Saragih, H., Turnip, K., & Purba, S. D. (2020). Sejarah etnis Simalungun: sejak Kerajaan Nagur sampai terintegrasinya ke pangkuan Provinsi Sumatera Utara 1950 (2nd ed.). Hutarih Jaya.

Alwasilah, A. C. (2015). Pokoknya studi kasus: pendekatan kualitatif. Kiblat Buku Utama.

Atkin, A. (2023). Peirce’s theory of signs. In E. N. Zalta & U. Nodelman (Eds.), The Stanford Encyclopedia of Philosophy. Metaphysics Research Lab, Stanford University.

Bahri, M. N., Simanjuntak, S. A., Khairiyya, N., & Sinulingga, J. (2024). Sejarah dan fungsi hiou dalam aspek kehidupan masyarakat Simalungun. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 11804-11810.

Bangun, P. (2010). Kebudayaan Batak. In Manusia dan kebudayaan di Indonesia (Cetakan 2023). Djambatan.

Barthes, R. (2007). Petualangan semiologi (W. Udasmoro, Ed.). Pustaka Pelajar.

Batubara, N. (2022). Sejarah penggunaan gotong bagi masyarakat Simalungun. Journal Ability: Journal of Education and Social Analysis, 3(1), 19-29.

Berger, A. A. (2012). Media analysis techniques. Sage Publications.

Chandler, D. (2017). Semiotics: the basics. Routledge.

Damanik, E. L. (2017). Busana Simalungun: politik busana, peminjaman selektif, dan modernitas (1st ed.). Simetri Institute.

Eco, U. (2011). Teori semiotika. Kreasi Wacana.

Fauziah, M. (2021). Argumen adanya Tuhan: wacana historis dan estetis. Jurnal Pemikiran Islam, 1(1), 30-41.

Hakim, L. M. (2018). Batik sebagai warisan budaya bangsa dan nation brand Indonesia. Nation State: Journal of International Studies, 1(1), 61-90.

Harvina, H. (2017). Gotong, penutup kepala pria khas Simalungun (1st ed.). Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh.

Hasibuan, S., Khair, R., & Almadany, K. (2023). Usaha sopou batik sibolatangan di Kabupaten Simalungun untuk meningkatkan pendapatan UMKM. Jumas: Jurnal Masyarakat, 2(1), 11-19.

Husny, T. L. (1983). Revolusi sosial 1946 di Sumatera Timur/Tapanuli, disertai pangkal dan akibatnya. Badan Penerbit Husny.

Hutabarat, F. M., Ermanto, E., & Juita, N. (2013). Kekerabatan bahasa Batak Toba dengan bahasa Batak Mandailing. Jurnal Bahasa Dan Sastra, II(1), 59-71.

Kholifah, S., & Suyadnya, I. W. (2018). Metode penelitian kualitatif (1st ed.). Rajagrafindo Persada.

Lailia, S., Pritasari, O. K., Dwiyanti, S., & Wijaya, N. A. (2023). Kajian bentuk dan makna tata rias, busana, dan aksesoris ritual seblang khas Desa Olehsari Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. E-Journal Tata Rias, 12(2), 97-107.

Lingga, S., & Sitopu, B. (2018). Seni ukir, relief, motif, dan rumah adat tradisional Simalungun.

Mudjiyanto, B., & Nur, E. (2013). Semotics in research method of communication. Jurnal Pekommas, 16(1), 73-82.

Muljana, S. (2013). Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya negara-negara Islam di Nusantara (M. Al-Fayyadl, Ed.; IX). LKiS Yogyakarta.

Peirce, C. S. (1958). Collected writings: Vol. VIII (C. Hartshorne, P. Weiss, & A. W. Burks, Eds.). Harvard University Press.

Proborini, D. (2017). Analisis aspek diplomasi kultural dalam ekspedisi Pamalayu, 1275-1294 M. Jurnal Analisis Hubungan Internasional, 6(3), 72-82.

Purba, A. (2017). Sistem kekerabatan dan sapaan bahasa Simalungun: pemanfaatan budaya sebagai materi ajar bahasa indonesia untuk penutur asing dengan pendekatan komunikatif (communicative approach). Seminar Nasional #3: Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Konteks Global, 321–328.

Purba, S., Saragih, E. R., Purba, J., Sipayung, J., Sipayung, J., Sumbayak, L., Purba, D., Purba, C., Purba, K., Sinaga, T. G. H., Sinaga, K. C., Purba, B., Purba, P., & Purba, R. J. (2014). Esensi dan relevansi nilai-nilai luhur seni--budaya tradisional Simalungun dalam kehidupan modern. Sinarta.

Putri, S. O., Nasution, M. R., & Apsela, E. T. (2022). Makna simbolik bulang dan gotong pada Etnis Simalungun. Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, 3(10), 1043-1050.

Qorib, F., & Ermelinda, J. (2023). Penggunaan busana sebagai bentuk ekspresi dan identitas mahasiswa di media sosial. Jurnal Komunikasi Nusantara, 5(2), 236–251.

Saputri, R., Doras, T., Chandra, M. N. M., Oktaviani, H., Az-Zahra, N. A. F., & Anwar, H. A. (2021). Sistem kekerabatan suku Batak dan pengaruhnya terhadap kesetaraan gender. JISA: Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama, 4(1), 29-39.

Siahaan, B. (2011). Batak: satu abad perjalanan anak bangsa (1st ed.). Kempala Foundation.

Siahaan, J., & Barus, A. (2023). Fungsi dan makna dalihan na tolu pada suku Batak Toba. USU Press.

Sinaga, J. (2019, October 2). Napak tilas destar batik bernama gotong, taur-taur, dan porsa ke Simalungun. ANTV Klik. https://www.antvklik.com/berita/234604-napak-tilas-destar-batik-bernama-gotong-taur-taur-dan-porsa-ke-simalungun?page=all

Sobur, A. (2004). Analisis teks media: suatu pengantar untuk analisis wacana, analisis semiotik, dan analisis framing. Remaja Rosdakarya.

Sudaryono, S. (2018). Metodologi penelitian (1st ed., Vol. 2). Rajagrafindo Persada.

Sukirno, Z. L. (2021). Dress code: identitas, komunikasi, dan kreativitas. Journal of Tourism and Creativity, 5(2), 100-113.

Syarafa, D. A., Adhrianti, L., & Sari, E. V. (2020). Fashion sebagai komunikasi identitas sosial mahasiswa FISIP Universitas Bengkulu. Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 4(2), 20-29.

Tinarbuko, S. (2008). Semiotika komunikasi visual. Jalasutra.

Trabaut, J. (1996). Dasar-dasar semiotik (elemente der semiotik). Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Wibowo, I. S. W. (2013a). semiotika komunikasi: aplikasi praktis bagi penelitian dan skripsi komunikasi (2nd ed.). Mitra Wacana.

Wibowo, I. S. W. (2013b). Semiotika komunikasi: aplikasi praktis bagi penelitian dan skripsi komunikasi (2nd ed.). Mitra Wacana Media.

Zaimar, O. K. S. (2008). Semiotik dan penerapannya dalam karya sastra. Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.




DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v15i1.69621

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 LOKABASA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats

Lisensi Creative Commons
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.