KAULINAN BARUDAK SEBAGAI SUMBER AJAR DALAM PENCIPTAAN TARI ANAK DI SEKOLAH DASAR

Ayo Sunaryo

Sari


Artikel ini adalah konsep pembelajaran dalam praktik komposisi tari bagi anak usia 7-12 Tahun.
Komposisi bagi anak usia tersebut, sumber gagasannya diambil dari kakawihan dan kaulinan barudak.
Untuk melihat implementasi konsep-konsep konstruktivisme akan dibahas proses kreatif komposisi
tari, kakawihan dan kaulinan barudak, karya komposisi tari anak, serta pengetahuan anak mengenai
komposisi tari. Data-data yang diperoleh melalui kajian pustaka mengenai teori konstruktivisme dan
komposisi tari, observasi, wawancara, dan studi dokumentasi serta pengalaman pribadi sebagai
pengajar tari. Temuan dari penelitian ini menyimpulkan bahwa proses komposisi tari mampu
mengkonstruksi pengetahuan anak mengenai unsur-unsur tari, bentuk tari, kakawihan dan kaulinan
barudak serta nilai-nilai hidup.


Kata Kunci


komposisi tari, nilai-nilai hidup, kakawihan dan kaulinan barudak.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Danandjaja, James. (1994) Folklore Indonesia.

Grafiti. Jakarta

Hawkins, Alma. (2003). Mencipta LewatTari.

Terjemahan Subandiyo Hadi. Yogyakarta

Manthili.

Kosasih, Dede. (2012). Nilai-Nilai Yang

Terkandung Dalam Kakawihan Barudak

Sunda: Persepsi dan Realitas Kebahasaan.

Prosiding Konfrensi International Budaya

Daerah ke-2 Denpasar Bali. Kearifan Lokal dan

Pendidikan Karakter. Pustaka Larasan. Bali

Soedarsono. 1976. Megenal Tari-Tarian Rakyat di

Daerah Istimewa Yogyakarta. ASTI

Yogyakarta.

Sopandi, Atik dan Oyon S. Umsari.1985.

Kakawihan Barudak, Nyanyian anak-anak

Sunda. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Bagian Proyek Penelitian dan

Pengkajian Kebudayaan Nusantara. Bandung.

Warnaen, Suwarsih. et all. (1987). Pandangan

Hidup Orang Sunda, Seperti Tercermin dalam

Tradisi Lisan dan Sastra Sunda. Sundanologi

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

bagian Proyek Penelitian Sunda. Bandung.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.