Divine Tobacco: A Paradox Among Health Fascism
Abstract
This study aims to examine how ideally, the legal system regarding tobacco is related to the conflict of interest in tobacco use for the treatment. The type of research used in this research is normative legal research (normative juridical). Through a statutory approach and a conceptual approach, the aim is to understand the importance of using tobacco as an alternative treatment. By obtaining a clear concept, it is hoped that the norming in the rule of law in the future will no longer have a vague and ambiguous understanding.
Full Text:
PDFReferences
Andriati, A., dan Wahjudi, R. M. T. (2016). Tingkat penerimaan penggunaan jamu sebagai alternatif penggunaan obat modern pada masyarakat ekonomi rendah-menengah dan atas. Jurnal Masyarakat, Kebudayaan Dan Politik, 29(3), 133–145.
Apriansyah, N. (2017). Peran pemerintahan dalam pembentukan kebijakan hukum (role of government in legal policy-making). Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, 10(2), 187–196.
Asmawati, A., Hartati, Z., dan Emawati, E. (2018). Makna pengobatan tradisional badewah Suku Dayak bagi masyarakat muslim di Kalimantan Tengah. Religió: Jurnal Studi Agama, 8(1), 82–115.
Barber, S., and Ahsan, A. (2009). The tobacco excise system in Indonesia: Hindering effective tobacco control for health. Journal of Public Health Policy, 30(2), 208–225.
Chakim, S. (2015). Kontestasi kuasa atas Undang-Undang produk tembakau di media (Undang-Undang Nomor: 36 Tahun 2009). Komunika: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 9(2), 302–324.
Charlton, A. (2004). Medicinal uses of tobacco in history. Journal of the Royal Society of Medicine, 97(6), 292–296.
Davoudi, L. (2014). Divine spark: The prelude to the tobacco Régie of 1890. Iranian Studies, 47(4), 505–518.
Hadi, S. (2011). Strategi program komunikasi korporasi studi kasus pada PT Djarum pasca PP 81/1999 dan revisinya PP38/2000. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media, 15(2), 139– 174.
Jebet, A., Kibet, J. K., Kinyanjui, T., and Nyamori, V. O. (2018). Environmental inhalants from tobacco burning: Tar and particulate emissions. Scientific African, 1(4), 1–8.
Julina, J. (2017). Pengaruh persepsi dampak merokok dan fear appeal terhadap motivasi berhenti merokok serta implikasinya pada perilaku merokok mahasiswa di Kota Pekanbaru. Jurnal Al-Iqtishad, 13(1), 35–47.
Kartika, D., Sewu, P. L. S., dan W., R. (2016). Pelayanan kesehatan tradisional dan perlindungan hukum bagi pasien. Soepra: Jurnal Hukum Kesehatan, 2(1), 1–16.
Komalawati, V., dan Alfarijah, D. A. (2020). Tanggung jawab orang tua atas kesehatan anak penderita gangguan jiwa sebagai hak asasi manusia. Jurnal Ilmiah Galuh Justisi, 8(2), 145–167.
Kresnayana, I. M., dan Bagiastra, I. N. (2021). Studi perbandingan legalitas pengaturan ecigarettes di Indonesia dengan beberapa negara Asia Tenggara. Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal), 10(1), 125–137.
LeMaster, P. L., Connell, C. M., Mitchell, C. M., and Manson, S. M. (2002). Tobacco use among American Indian adolescents: Protective and risk factors. Journal of Adolescent Health, 30(6), 426–432.
Marbun, R. (2014). Grand design politik hukum pidana dan sistem hukum pidana Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. PADJADJARAN Jurnal Ilmu Hukum (Journal of Law), 1(3), 558–577.
Mardiansyah, R. (2018). Dinamika politik hukum dalam pemenuhan hak atas kesehatan di Indonesia. Veritas et Justitia, 4(1), 227–251.
Maryam, N. S. (2016). Mewujudkan good governance melalui pelayanan publik. Jurnal Ilmu Politik Dan Komunikasi, 6(1), 1–18.
Nurmiyanto, A. (2013). Sosialisasi bahaya rokok guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan besarnya dampak buruk rokok bagi kesehatan. Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship, 2(3), 224–232.
Prasanti, D. (2018). Peran obat tradisional dalam komunikasi terapeutik keluarga di era digital. Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran Dan Penelitian, 3(1), 17– 27.
Pulu, R., dan Smith, A. (2018). Pemanfaatan etnobotani jenis-jenis tanaman obat di dusun Wainusalaut Desa Suli Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah dan implikasinya sebagai bahan ajar mata kuliah botani tumbuhan tinggi. BIOPENDIX: Jurnal Biologi, Pendidikan Dan Terapan, 5(1), 13–17.
Purwaningsih, E. H. (2013). Jamu, obat tradisional asli Indonesia: Pasang surut pemanfaatannya di Indonesia. EJournal Kedokteran Indonesia, 1(2).
Qiram, T. Al, Effendi, R., dan Hairiyadi, H. (2021). Pandangan masyarakat terhadap pengobatan dengan bantuan buaya mistik di Desa Kuala Pembuang Kecamatan Seruyan Hilir Kabupaten Seruyan. Prabayaksa: Journal of History Education, 1(1), 8–14.
Rahman, M. T., Sulthonie, A. A., dan Solihin, S. (2018). “Sosiologi informasi pengobatan tradisional religius” Kajian di masyarakat perdesaan Jawa Barat. Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat, 14(2), 100–111.
Rarung, L. (2017). Tanggungjawab hukum terhadap pelaku pembuat obat-obatan tradisional ditinjau dari Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. LEX CRIMEN, 6(3), 103–110.
Rona, A., dan Pramono, P. (2015). Leksikon etnomedisin dalam pengobatan tradisional Minangkabau. Jurnal Arbitrer, 2(1), 44–53.
DOI: https://doi.org/10.17509/sosietas.v11i2.41615
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 SOSIETAS
This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License