Demistifikasi Seksualitas Melalui Model Pendidikan Seksual, Peran Bystander dan Media: Suatu Tantangan Gender dan Pembangunan

sri wahyuni, Siti Nurbayani, Siti Komariah, Tresna Rahayu

Abstract


Tujuan penelitian ini untuk menggali bagaimana model realitas pendidikan seksual yang dilaksanakan di kampus. Model-model pendidikan seksual tersebut sebagai Upaya demistifikasi seksual dengan jalan melawan tabu yang berkaitan dengan seks. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti melakukan wawancara dengan tiga Satgas PPKS di perguruan tinggi. Hasil penelitian mengungkap (1) Satgas PPKS memanfaatkan media digital untuk menyebarkan informasi mengenai penyadaran kekerasan seksual; (2) Pemahaman bystander behaviour terus digencarkan pada civitas pendidikan sebagai upaya preventif kekerasan seksual melalui model pendidikan seksual; (3) Model ideal Satgas PPKS dalam penanganan kekerasan seksual yang menunjukan keberpihakan pada korban. Demistifikasi seksual menjadi suatu tantangan sebagai upaya pengarusutamaan gender dalam pembangunan utamanya ketika perempuan masih mengalami reviktimisasi dalam kasus kekekerasan seksual, alih-alih mendapatkan keadilan.


Full Text:

PDF

References


Banyard, V. L., & Moynihan, M. M. (2011). Variation in bystander behavior related to sexual and intimate partner violence prevention: Correlates in a sample of college students. Psychology of Violence, 1(4), 287– 301.

Jannah, P. M. (2021). Pelecehan seksual, seksisme dan bystander. Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi, 2(1), 61-67.

Khafsoh, N. A., & Suhairi. (2021). Pemahaman mahasiswa terhadap bentuk, proses, dan pandangan penanganan kekerasan seksual di kampus. Marwah: Jurnal Perempuan, Agama Dan Jender, 20(1), 61–75.

Lukose, R. (2018). Decolonizing feminism in the #MeToo era. The Cambridge Journal of Anthropology, 36(2), 34–52.

McMahon, S. (2011). Rape myth beliefs and bystander attitudes among incoming College students. Journal of Youth and Adolescence, 34(2), 1-11.

Nindito, S. (2013). Fenomenologi Alfred Schutz: Studi tentang konstruksi makna dan realitas dalam ilmu sosial. Jurnal ILMU KOMUNIKASI, 2(1), 79–95.

Pagani, S., Hunter, S.C. and Elliott, M.A. 2022. Bystander intervention among secondary school pupils: Testing an augmented Prototype Willingness Model. British journal of social psychology, 61(4), 1221-1244.

Rentschler, C. A. (2014). Rape culture and the feminist politics of social media. Girlhood Studies, 7(1), 65–82.

Restikawasti, A. E. (2019). Alasan perempuan melakukan victim blaming pada korban pelecehan seksual. Journal of Civics and Moral Studies, 4(1), 10-20.

Spearson Goulet, J. A., & Tardif, M. (2018). Exploring sexuality profiles of adolescents who have engaged in sexual abuse and their link to delinquency and offense characteristics. Child Abuse and Neglect, 82(2), 111–123.

Wartoyo, F. X., & Ginting, Y. P. (2023). Kekerasan seksual pada lingkungan perguruan tinggi ditinjau dari Nilai Pancasila. Jurnal Lemhannas RI, 11(1), 29–46.




DOI: https://doi.org/10.17509/sosietas.v13i2.65234

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Sosietas : jurnal pendidikan sosiologi

Creative Commons License

This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License