PERILAKU CREEP PADA BAJA AUSTENITIK PADA KONDISI TEMPERATUR TINGGI (page 17-22)

Uum Sumirat

Abstract


PERILAKU CREEP PADA BAJA AUSTENITIK PADA KONDISI TEMPERATUR TINGGI Material baja jenis baja tahan karat austenitik yang dijadikan bahan penelitian ini. Baja tersebut diuji creep pada kondisi tempertur 750, 800, 850, dan 900 oC di bawah kondisi tegangan kerja 0.9σ, σ, dan 1.1σ. Dilakukan pula pemeriksaan struktur mikro dan makro pada specimen setelah dilakukan uji creep. Berdasarkan data-data hasil uji creep yang diperoleh ditentukan besar konstanta A, n dan energi aktivasi Q. Kurva creep memperlihatkan daerah linier dan rupture. Pada daerah linier  ( power law creep ) mempunyai energi aktivasi sebesar, Q = 213, 36 kJ/mol dan konstanta eksponen tegangan, n = 6 menunjukkan bahwa mekanisme creep yang terjadi pada proses tersebut adalah mekanisme dislokasi pada tegangan tinggi. Strukturmikro baja tersebut berupa austenit yang diperkuat oleh endapan delta ferrite, hanya saja endapan ini akan bergeser kebatas butir saat mengalami pemanasan yang cukup tinggi dan lama, sehingga mengakibat elongasinya menurun pada suhu tinggi. 

 

Kata Kunci : Baja tahan karat austenitik, creep, struktur mikro, struktur makro, temperatur tinggi


Full Text:

PDF

References


(1) Bruce A. Pint, R.W. Swindeman, Karen L. More and Peter F.Tortorelli, 2003, “Material selection for high temperature (750-1000oC) Metallic Recuperators for improved efficiency microturbines”, Oak Ridge Natioanl Laboratory Metals and Ceramics Division, Oka Ridge, Tennessee.

(2) D. Josell, S.R.Cooriell, and G.B. Mc.Faden, 1995, “Evaluating the zero creep conditions for thin film and multilayer thin film specimens”, Acta metal. mater. Volume 43, No. 5.

(3) Fujio Abe, 2003, “Effect of Quenching, Tempering, and Cold Rolling on Creep Deformation Behavior of a Tempered Martensitic 9Cr-1W Steel”, Metallurgical and Materials Transactions, Volume 34A.

(4) Kenji Kako, Eishi Kawakami, Joji Ohta, and Masami Mayumzumi, 2002, “Effect of various alloying elements on Tensile properties og high-purity Fe-18Cr – (14-16) Ni alloys at room temperature”, Material transactions, Vol 43. Nomor. 2.

(5) Nakazawa, T., Abo H., Tanino M., and Komatsu H., 1990, “Relationship between phase stability and creep rupture ductility of type 304 and 316 stainless steel”, Proceeding, London.

(6) Plumtree, A. , Nilsson, JO, 1993, “Creep behaviour of two austenitic stainless steel at 1000oC” Proceeding, London.

(7) P.J. Maziasz, R.W. Swinderman, J.P. Montague, M. Fitzpatrick, P.F.Browning, J.F. Grubb, and R.C.Klug, 1999, “Improved creep-resistance of austenitic stainless steel for compact gas turbine recuperator”, Materials at High Temperature, Vol. 16.

(8) S.M. Zhu and S.C. Tjong, 1998, “Creep and rupture properties of an Austenitic Fe-30 Mn-9Al-1Z alloy”, Metalllurgical and Materials Transaction, Vol. 29A.

(9) Tekin, Erdogan, 1990, “A microstructural study of an Fe35Ni25Cr1Nb superalloy in the temperature range 800 – 1100oC”, Proceeding, London.

(10) T. Sourmail, H.K., D.H. Bhadesha, and D.J.C. MacKay, 2002, “Neural nerwork model of creep strength of austenitic stainless steel”, Material Science and Technology, Vol. 18.

(11) T. Sourmail, 2001, “Precipitatuon in creep resistant austenitic stainless steel”, Material Science and Technology, Vol. 17.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.