MATERI IMBUHAN BAHASA INDONESIA DALAM BPPB PADA TINGKAT KETERAMPILAN BERBAHASA MAHASISWA ASING

Defina Defina

Abstract


Salah satu materi pengetahuan bahasa yang diberikan pada BIPA adalah imbuhan. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB), Kemdikbud sudah merumuskan imbuhan untuk setiap peringkat  berdasarkan CEFR. Tujuan penulisan ini adalah mengkaji materi imbuhan yang dirumuskan BPPB. Metode yang digunakan deskriptif analitis. Objeknya silabus dan materi ajar yang dirumuskan BPPB. Temuannya adalah 1) pada level A1 diajarkan imbuhan ber-, namun kosakata berimbuhan meN-, meN-kan, meN-i, di-, di-kan, di-i, peN-, -an, ke-an, per-an, peN-an, ter-, banyak digunakan;2) pada level A2  tidak ada imbuhan  yang diajarkan; 3) pada level B1 kembali diajarkan imbuhan ber- yangdisejalankan dengan imbuhan meN-, pembentuk kata kerja pasif ter-, dan imbuhan ke-an; 4) pada level B2 diajarkan imbuhan meN-,ber- (terkait dengan kalimat aktif-pasif), ter- (pembentuk kata kerja pasif), dan  ke-an; 5)pada level C1  tidak ada imbuhan  yang diajarkan; 6) pada level C2 diajarkan imbuhan meN- dan –i;7) imbuhan meNper, meNper-an, meNper-i, berpeN-kan, berke-an, ber-an, kepeN-an tidak diajarkan pada semua level,tetapi kosakata turunan dari imbuhan ini banyak digunakan. Kesimpulannya adalah adanya imbuhan yang tidak diberikan  dan ada level yang tidak ada materi imbuhan.

Kata kunci:  keterampilan berbahasa; imbuhan; BIPA

One of the content materials in BIPA (Teaching Indonesian for Non-natives) is affixes. Ministry of Education and Culture’s Language Development and Fostering Agency (BPPB) formulates affixes for each level based on CEFR. This paper aims at exploring affixes formulated by BPPB. Analytical descriptive method was adopted in the study, in which the syllabus and content materials formulated by BPPB were the data sources. The findings show that 1) Affix ber- was discussed in level A1; however, words using affix meN-, meN-kan, meN-i, di-, di-kan, di-i, peN-, -an, ke-an, per-an, peN-an, ter- were often used; 2) No affixes was taught in level A2; 3) in level B1, affix ber- was re-learned in line with affix meN-,passive verb maker ter-, and affix ke-an; 4) affixes meN-,ber- (passive-active voice), ter- (passive verb maker), andke-an were taught in level B2; 5) in level C1,there was no affixes taught; 6) affixes meN- and –i were learned in level C2;7) affixes meNper, meNper-an, meNper-i, berpeN-kan, berke-an, ber-an, kepeN-an were not discussed in any levels; nonetheless, derived words from these affixes were frequently used. In conclusion, not all affixes were discussed, and not all levels provided affixes as content materials.

Keywords: language skill; affixes; teaching indonesian for non-natives


Keywords


language skill; affixes; teaching indonesian for non-natives

Full Text:

PDF

References


Arumdyahsari, S., Hs., Widodo, & Susanto, G. (2016). Pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Tingkat Madya. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1(5), 828-834. Diakses 7 September 2017 dari: https://doaj.org/article/acc53f3bba454ba4b2a34681f85dd182.

Brown, H. D. (2007).Teaching by principles: an interactive approach to language pedagogy. San Francisco: Longman.

Council of Europe. (n.d). Common european framework of reference for languages: learning, teaching, assessment. London: Cambridge University Press. Diakses 2 September 2015 dari: http://www.coe.int/lang-CEFR

Darmayanti, N.(2013). Pengajaran bahasa di Warsawa: suatu bentuk diplomasi-budaya Indonesia di Polandia,” Kumpulan Makalah Kongres Bahasa Indonesia X. Jakarta: Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kemdikbud.

Defina.(2017). Model silabus dan materi ajar bahasa indonesia bagi penutur asing berbasis isi dan integratif tujuan khusus. Disertasi. Jakarta: UNJ.

Emzir. (2012). Metodologi penelitian kualitatif: analisis data. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Larsen-Freeman, D. (2001). “Teaching Grammar”. Dalam Marianne Celce-Murcia (ed). Teaching English as a Second or Foreign Language (3thed). Victoria: Thomson Learning, pp. 251-266.

Muliastuti, L. (2015). “ Model materi ajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing berbasis Common European Framework of Reference for Languages (CEFR) dan pendekatan integratif.” Disertasi. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.

Park J.H. (2015). “Potensi dan tantangan bahasa Indonesia menuju bahasa internasional”. Jurnal Sosioteknologi, 14 (1), April 2015, Diakses dari tanggal 6 desember 2015 dari: http://journals.itb.ac.id/index.php/sostek/article/viewFile/1360/836.

Sobarna, C.(2013). “Pengajaran bahasa Indonesia di Shanghai: sebuah peluang dan tantangan. Kumpulan Makalah Kongres Bahasa Indonesia X. Jakarta: Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kemdikbud.

Swandayani, D. (2010).“Bentuk-bentuk Poskolonial pada buku ajar Bahasa Prancis”. Seminar Internasional, UNY, 18 Oktober. Diakses tanggal 27 Agustus 2015 dari: http://www.staf.uny.ac.id.

Tim Penyusun.(2016). Sahabatku Indonesia tingkat A1. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud. Diunduh dari dari: http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa.

----. (2016). Sahabatku Indonesia.Tingkat A2.Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud. Diunduh dari http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa

----. (2016). Sahabatku Indonesia.Tingkat B1. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud. Diunduh dari http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa

----. (2016). Sahabatku Indonesia.Tingkat B2. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud. Diunduh dari http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa

----. (2016). Sahabatku Indonesia.Tingkat C1. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud.Diunduh dari http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa

----. (2016). Sahabatku Indonesia.Tingkat C2. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud.Diunduh dari http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaaan. (2011). Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ur, P. (2009). A course in language teaching: practice and theory. Cambridge: Cambridge University Press.




DOI: https://doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v17i2.9656

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra



    p-ISSN 1412-0712  |  e-ISSN 2527-8312

Lisensi Creative Commons

JPBS is published by:

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (Faculty of Language and Literature Education), Universitas Pendidikan Indonesia,

in cooperation with

TEFLIN, and APPBIPA

View My Stats