Penerapan Model Pembelajaran Challenge Inquiry untuk Meningkatkan Kemampuan dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Kompetensi Dasar Merakit Sistem Kontrol Membalik Arah Putaran Motor Induksi 3 Fasa
Abstract
Penerapan model pembelajaran challenge inquiry dilatarbelakangi hasil pengamatan kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran Electric Machine and Motor Control pada kompetensi dasar Merakit Sistem Kontrol Membalik Arah Putaran Motor Induksi 3 Fasa di kelas XI KPU 2 memiliki beberapa kendala, seperti proses pembelajaran berpusat pada guru, kurangnya keaktifan peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, kurangnya keterbukaan dan kegiatan interaksi antara gurupeserta didik dan interaksi peserta didik dengan peserta didik. Hal ini berdampak pada pencapaian hasil belajar peserta didik yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hanya 3,03% dari 33 peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan profil kegiatan pembelajaran, sehingga dari hasil gambaran tersebut peneliti dapat menyusun rencana perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitiann Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari beberapa tahap yaitu rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi aktivitas peserta didik, lembar evaluasi akhir pembelajaran, dan lembar penilaian praktikum. Hasil penelitian setelah dilakukan tindakan, observasi dan refleksi diperoleh jumlah peserta didik yang aktif sesuai dengan pengamatan dilapangan pada siklus I sebesar 55,72% (pada skala 100); pada siklus II sebesar 76,14% dan pada siklus III sebesar 80,59% dari seluruh peserta didik yang mengikuti kegiatan pembelajaran challenge inquiry. Hasil belajar siswa pada setiap siklus diperoleh nilai rata-rata pada siklus I sebesar 67; pada siklus II sebesar 72 dan pada siklus III sebesar 78,8. Dengan jumlah peserta didik yang mendapatkan nilai ≥ 75 pada siklus I sebanyak 8 peserta didik, pada siklus II sebanyak 16 peserta didik, dan pada siklus III sebanyak 32 peserta didik. Dari hasil wawancara dengan observer dan peserta didik, pembelajaran challenge inquiry mampu membangkitkan motivasi, lebih fokus, terarah dalam mengikuti pembelajaran dan lebih efektif dalam memanfaatkan waktu belajar. Kegiatan interaksi guru-peserta didik dan peserta didik dengan peserta didik lebih terbuka sehingga kesulitan peserta didik bisa teratasi. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan selama penerapan model pembelajaran challenge inquiry dapat meningkatkan aktivitas kegiatan pembelajaran peserta didik serta hasil belajar peserta didik.
Keywords
Model Challenge Inquiry; PTK; hasil belajar peserta didik
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.17509/jpp.v19i1.17138
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Penelitian Pendidikan
ISSN: p.1412-565X e.2541-4135
Jurnal Penelitian Pendidikan (JPP), Universitas Pendidikan Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License