Development of student mental health scale

Ghinaya Ummul Mukminin, Farhan Zakariyya, Helli Ihsan, Lira Fessia Damaianti, Siti Chotidjah, Asriani Cahya Fitria, Aulia Azmi Izzatulhaq, Daniela Pauleta Naomi, Krisbandaru Hayuningtyas, Wida Widiyani Putri

Abstract


Mental health among high school (SMA) students is an important issue that needs attention. This research aims to develop a mental health scale for high school students, which is expected to be able to detect whether students have mental problems or not, so that students with problems can get fast and appropriate help. Apart from that, this scale is also expected to be able to see the extent to which students' mental development is good. This scale was developed based on three dimensions of mental health, namely peace with oneself, social interaction function, and basic and advanced psychological needs. The research method employed in this study is the quantitative method. Meanwhile the participants involved in this research were 1045 high school students consisting of students in grades 10-12. The analysis technique uses item-total correlation and exploratory factor analysis. The result was that 25 items had satisfactory item-total correlations with values ranging from 0.307 to 0.677. The results of the exploratory factor analysis that has been carried out are the formation of three dimensions with a different distribution of items from the initial design. Apart from that, this measuring tool also has a cumulative proportion of variance explained by factors of 0.434 and a model fit of CFI (0.910) and TLI (0.900). In the future, in-depth research is needed regarding the external validity of this mental health scale, which is correlated with other variables using convergent and discriminant validity methods.

 

Abstrak

Kesehatan mental pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan salah satu permasalahan penting yang perlu menjadi perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat ukur kesehatan mental bagi siswa SMA, yang diharapkan dapat mendeteksi apakah siswa memiliki permasalahan mental atau tidak, sehingga siswa yang bermasalah bisa mendapatkan pertolongan yang cepat dan tepat. Selain itu, alat ukur ini juga diharapkan dapat melihat sejauh mana mental siswa berkembang dengan baik. Skala ini dikembangkan berdasarkan tiga dimensi kesehatan mental yaitu berdamai dengan diri sendiri, fungsi interaksi sosial, serta kebutuhan psikologis dasar dan lanjut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitaif, sedangkan partisipan yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 1045 siswa SMA terdiri dari siswa kelas 10-12. Teknis analisis menggunakan korelasi item-total dan analisis faktor eksploratori. Hasilnya 25 item memiliki korelasi item-total yang memuaskan dengan nilai antara 0.307 sampai 0.677. Hasil dari analisis faktor eksploratori yaitu terbentuknya tiga dimensi dengan sebaran item yang berbeda dari rancangan awal, selain itu alat ukur ini juga memiliki proporsi kumulatif varian yang dijelaskan oleh faktor sebesar 0.434 dan model fit CFI (0.910) dan TLI (0.900). Untuk selanjutnya, perlu penelitian mendalam mengenai validitas eksternal skala kesehatan mental ini yang dikorelasikan dengan variabel-variabel lain menggunakan metode validitas konvergen dan diskriminan.

Kata Kunci: Evaluasi; kesehatan mental; siswa SMA; pengembangan alat ukur


Keywords


Development of scale; evaluation; high school student; mental health

References


Ahmed, I., & Ishtiaq, S. (2021). Reliability and validity: Importance in medical research. Methods, 12(1), 2401-2406.

Aldridge, J. M., & McChesney, K. (2018). The relationships between school climate and adolescent mental health and wellbeing: A systematic literature review. International Journal of Educational Research, 88, 121-145.

Ayuningtyas, D., & Rayhani, M. (2018). Analisis situasi kesehatan mental pada masyarakat di Indonesia dan strategi penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1), 1-10.

Aziz, R., Mangestuti, R., Sholichatun, Y., Rahayu, I. T., Purwaningtyas, E. K., & Wahyuni, E. N. (2021). Model pengukuran kesehatan mental pada mahasiswa di perguruan tinggi Islam. Journal of Islamic and Contemporary Psychology (JICOP), 1(2), 83-94.

Beavers, A. S., Lounsbury, J. W., Richards, J. K., Huck, S. W., Skolits, G. J., & Esquivel, S. L. (2019). Practical considerations for using exploratory factor analysis in educational research. Practical Assessment, Research, and Evaluation, 18(1), 1-13.

Bhugra, D., Till, A., & Sartorius, N. (2013). What is mental health?. International Journal of Social Psychiatry, 59(1), 3-4.

Fadli, R. P., Alizamar, A., & Afdal, A. (2017). Persepsi siswa tentang kesesuaian perencanaan arah karir berdasarkan pilihan keahlian siswa sekolah menengah kejuruan. Konselor, 6(2), 74-82.

Farmawati, C., & Hidayati, N. (2019). Penyusunan dan pengembangan alat ukur Islamic Personality Scale (IPS). Jurnal Psikologi Islam dan Budaya, 2(1), 19-30.

Feng, B., & Chen, M. (2020). The impact of entrepreneurial passion on psychology and behavior of entrepreneurs. Frontiers in Psychology, 11(1), 1-14.

Ferrando, P. J., & Lorenzo-Seva, U. (2017). Program factor at 10: Origins, development and future directions. Psicothema, 29(2), 236-240.

Helviza, I., & Mukmin, Z. (2016). Kendala-kendala Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam penanggulangan penyalahgunaan narkotika di Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan, 1(1), 128-146.

Ifdil, I. (2018). Mengembangkan kesehatan mental di lingkungan keluarga dan sekolah. Journal of Innovative Counseling: Theory, Practice, and Research, 2(02), 1-9.

Kilic, S. (2016). Cronbach's alpha reliability coefficient. Psychiatry and Behavioral Sciences, 6(1), 47-48.

Krisdiyanto, J., Fitriani, A., & Sahayati, S. (2022). Pengembangan instrumen kesehatan mental pada remaja sebagai dasar penyusunan digital support system application. In Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati, 7(3), 306-316.

Kuswadi, E. (2019). Peran lingkungan sekolah dalam pengembangan mental siswa. El-Banat: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam, 9(1), 62-78.

Marjuni, A. (2020). Penanaman nilai-nilai pendidikan Islam dalam pembinaan karakter peserta didik. Al Asma: Journal of Islamic Education, 2(2), 210-223.

Novianty, A., & Cuwandayani, L. (2018). Studi literatur kesehatan mental dan budaya. Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper: Community Psychology, 1, 108-128.

Nurochim, N. (2020). Optimalisasi program usaha kesehatan sekolah untuk kesehatan mental siswa. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 8(3), 184-190.

Osborne, J. W., & Costello, A. B. (2019). Sample size and subject to item ratio in principal components analysis. Practical Assessment, Research, and Evaluation, 9(1), 1-9.

Paternite, C. E. (2005). School-based mental health programs and services: Overview and introduction to the special issue. Journal of Abnormal Child Psychology, 33(6), 657-663.

Prihatiningsih, E., & Wijayanti, Y. (2019). Gangguan mental emosional siswa sekolah dasar. Higeia (Journal of Public Health Research and Development), 3(2), 252-262.

Putri, R. N., Idris, H., & Fajar, N. A. (2020). Evaluasi pelayanan kesehatan jiwa berbasis komunitas di kota Palembang. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(3), 976-982.

Retnawati, H. (2018). Validitas dan reliabilitas konstruk skor tes kemampuan calon mahasiswa. Jurnal Ilmu Pendidikan, 23(2), 126-135.

Riscaputantri, A., & Wening, S. (2018). Pengembangan instrumen penilaian afektif siswa kelas IV sekolah dasar di Kabupaten Klaten. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 22(2), 231-242.

Scheid, T. L., & Brown, T. N. (1999). Approaches to mental health and illness: Conflicting definitions and emphasis. A Handbook for the Study of Mental Health: Social Contexts, Theories, And Systems, 1-11.

Livingston, S. A., Carlson, J., & Bridgeman, B. (2018). Test reliability-basic concepts: Research memorandum no. RM-18-01. Princeton, NJ: Educational Testing Service, 8(1), 1-38,

Ulya, F. (2021). Literature review of factors related to mental health in adolescent. Journal of Health and Therapy, 1(1), 27-46.

Veldasari, N., Fadli, A., Wardhana, A. W., & Aliim, M. S. (2022). Analisis perbandingan metode certainty factor, dempster shafer, dan teorema bayes dalam deteksi dini gangguan kesehatan mental. Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia, 2(7), 329-339.

Yilmaz, F. N. (2019). Comparison of different estimation methods used in confirmatory factor analyses in non-normal data: A Monte Carlo study. International Online Journal of Educational Sciences, 11(4), 131-140.

Zahara, F. (2018). Pengendalian emosi ditinjau dari pola asuh orang tua pada siswa usia remaja di SMA Utama Medan. Jurnal Psikologi Kognisi, 1(2), 94-109.




DOI: https://doi.org/10.17509/jik.v21i1.64298

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Ghinaya Ummul Mukminin, Farhan Zakariyya, Helli Ihsan, Lira Fessia Damaianti, Siti Chotidjah, Asriani Cahya Fitria, Aulia Azmi Izzatulhaq, Daniela Pauleta Naomi, Krisbandaru Hayuningtyas, Wida Widiyani Putri

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Inovasi Kurikulum
Published by Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)
in collaboration with Curriculum Development Study Program
Faculty of Education - Universitas Pendidikan Indonesia
Gedung FIP UPI Lt. 9 Jl. Dr. Setiabudhi Bandung 40154


Indexed By:

SINTA   GARUDA   Crossref      DOAJ DIMENSIONS BASE   ROAD

Google Scholar

Google Scholar p. ISSN 1829-6750 | Google Scholar e. ISSN 2798-1363