Rekonstruksi Kata Ambyar ditinjau dari Pergeseran Struktur dan Semantik

Sri Handayani

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perubahan bahasa (language change) yang terjadi dalam bahasa Jawa dengan mengambil fenomena bahasa yaitu meluasnya penggunaan kata ambyar yang terjadi di masyarakat secara struktur dan semantik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menerapkan studi kasus sebagai desain penelitian. Objek penelitian ini adalah kata ambyar yang digunakan oleh penutur bahasa Jawa atau bukan penutur bahasa Jawa. Data utama penelitian diperoleh dari angket Google Form dan wawancara kepada informan penutur asli bahasa Jawa. Beberapa teori tentang fungsi dan perubahan bahasa dan fenomena bahasa digunakan sebagai landasan untuk menganalisis data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergeseran kata ambyar mendominasi tingkatan struktur kalimat dan makna semantik. Dalam struktur kalimat kata ini mengalami perubahan fungsi dari predikat kalimat ke keterangan kalimat baik keterangan yang menyatakan rasa dan situasi. Dalam bentuk lain, kata ambyar bisa menjadi frasa kata benda. Sedangkan ditinjau dari makna, kata ambyar mengalami pergeseran makna untuk mengekspresikan rasa seperti sedih, kecewa, gembira, suasana yang meriah, suasana santai, rindu, kesal, situasi yang rumit, sakit hati, suasana kacau atau rumit, dan keadaan yang sangat ironis.


Keywords


rekonstruksi, perubahan bahasa, perluasan bahasa, struktur bahasa, semantik bahasa

Full Text:

PDF

References


Allan, K. (2001). Natural language semantics. Blackwell Publisher.

Aminuddin. (2011). Semantik pengantar studi tentang makna. Sinar Baru Algensindo.

Chaer, A., & Agustin, L. (1994). Sosiolinguistik: perkenalan awal. Rineka Cipta.

Fraenkel, J., Wallen, N., & Hyun, H. (2012). How to design and evaluation Research in Education. Mac Graw Hill.

Kemdikbud.go.id. (2022). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Daring). https://kbbi.kemdikbud.go.id

Kramsch, C. (2001). Language and culture. Oxford University Press.

Kustriyono, E. (2016). Perubahan makna dan faktor penyebab perubahan makna dalam media cetak: Kajian semantik jurnalistik. Bahastra, XXXV(2), 13–25.

Nugraheni, Y. (2006). Perubahan makna pada istilah ekonomi. Value Added, 2(2), 1–15. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/vadded/article/view/659

Rahma, F. A., Nuzula, N. A., Safitri, V., & Hs, S. (2018). Pergeseran Makna: Analisis Peyorasi Dan Ameliorasi Dalam Konteks Kalimat. Hasta Wiyata, 1(2), 1–11. https://doi.org/10.21776/ub.hastawiyata.2018.001.02.01

Riley, P. (2008). Language, culture and identity. Continuum.

Saussure, F. (1959). Course in general linguistics. Philosophical Library.

Thomas, J. (2013). Meaning in interaction. Routledge.

Tribun Bali.com. (2019, November 11). Fenomena kata ambyar hingga jadi trending topik. Tribun Bali.Com, 1. https://bali.tribunnews.com/2019/10/11/fenomena-kata-ambyarhingga-jadi-trending-topic-ini-arti-yang-sebenarnya?page=2




DOI: https://doi.org/10.17509/artikulasi.v2i1.68463

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah  Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.