PENGARUH KONSENTRASI PELARUT PADA PROSES EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI DAN JENIS KULIT LEMON LOKAL (Citrus limon (L.) Burm.f.) TERHADAP RENDEMEN MINYAK ATSIRI DAN KARAKTERISTIK SENSORI SABUN CAIR
Siti Mujdalipah, Sri Lina Brilianty, Lucy Yosita, mardiani mardiani
Abstract
Penelitian ini memanfaatkan limbah kulit lemon yang sebelumnya hanya sebagai sampah yang tidak ada nilai jualnya menjadi berharga atau mempunyai nilai jual dengan menjadikannya minyak atsiri untuk diaplikasikan dalam pembuatan sabun cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pelarut pada proses ekstraksi minyak atsiri dan jenis kulit lemon lokal terhadap rendemen dan karakteristik sabun cair. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor, yaitu jenis kulit lemon segar atau kering dan konsentrasi pelarut metanol yang digunakan yaitu 100%, 85%, dan 70%, kemudian dilakukan dua ulangan setiap perlakuan. Adapun pengujian yang dilakukan adalah jumlah rendemen pada minyak atsiri, uji pH sabun cair, uji stabilitas busa, dan uji organoleptik hedonik yang meliputi aroma sabun cair, warna sabun cair, kejernihan sabun cair, dan viskositas sabun cair. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perbedaan interaksi antara jenis bahan dan konsentasi pelarut metanol tidak berpengaruh nyata (signifikan) pada taraf 5% dan 1% terhadap seluruh pengujian. Perbedaan jenis bahan memberikan pengaruh sangat nyata (signifikan) pada 1% terhadap rendemen minyak dan nyata 5% pada pH sabun cair,serta perbedaan konsentrasi pelarut metanol yang berpengaruh nyata (signifikan) pada 1% terhadap rendemen dan kejernihan, serta pada nyata 5% pada pH dan aroma sabun cair. Perlakuan terbaik didapatkan oleh B1C3 dengan karakteristik rendemen 283.35%; pH 9.82; tinggi busa 69.2%; aroma 1.54; warna 1.76; kejernihan 1.92; dan viskositas 1.67.
Keywords
lemon, kulit jeruk, metanol, minyak atsiri, sabun cair