Konservasi Lahan Rawan Longsor di RW 9 Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Semarang
Abstract
Full Text:
PDFReferences
Arifianti, Y. (2011). Buku Mengenal Tanah Longsor Sebagai Media Pembelajaran Bencana Sejak Dini. Buletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, 6(3), 17–24.
Atmojo, S. W. (2008). Peran Agroforestri dalam Menanggulangi Banjir dan Longsor DAS. Seminar Nasional Pendidikan Agroforestry Sebagai Strategis Menghadapi Pemanasan Global di Fakultas Pertanian,UNS. Solo.
Dariah, A., Haryati, U., & Budhyastoro, T. (2004). Teknologi Konservasi Tanah Mekanik. In U. Kurnia, A. Rachman, & A. Dariah (Ed.), Teknologi Konservasi Tanah Pada Lahan Kering Berlereng (hal. 103–126). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat.
Erfandi, D. (2013). Sistem Vegetasi dalam Penanganan Lahan Rawan Longsor pada Areal Pertanian. In Sulaiman & et al (Ed.), Seminar Nasional Pertanian Ramah Lingkungan (hal. 319–328). Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian.
Idjudin, A. A. (2011). Peranan Konservasi Lahan dalam Pengelolaan Perkebunan. Jurnal Sumberdaya Lahan, 5(2), 103–116.
Indrayati, A. (2013). Peningkatan Ketahanan Terhadap Risiko Bencana Melalui Pendidikan Konservasi Lahan Berbasis Masyarakat di Dataran Tinggi Dieng. Jurnal Geografi, 10(2), 154–166.
Ismayani, N. (2018). Studi Pencegahan Longsor Akibat Akivitas Vulkanik Sinabung Melalui Konservasi Lahan di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo. Jurnal Kapita Selekta Geografi, 1(3), 49–54.
Kelompok 4B Proses Perencanaan. (2014). Profil Kelurahan Srondol Kulon 2014. Semarang.
Nugraha, S., RI, S., & Utomowati, R. (2013). Model Arahan Penggunaan Lahan sebagai Upaya Mitigasi Bencana Alam melalui Pendekatan Morfokonservasi di Daerah Aliran Sungai Samin Kabupaten Karanganyar. Forum Geografi, 27(2), 115–122.
Pemerintah Kota Semarang. (2011). Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang tahun 2011-2031. Semarang.
Prihambodo, M. A. (2017). Perancangan Motion Graphic Untuk Penyuluhan Konservasi Motion Graphic Design For Soil And Water Conservation Extension To Reduce Flood And Sliding. e-Proceeding of Art & Design, 4(3), 667–673.
Risdiyanto, I. (2011). Identifikasi Daerah Rawan Longsor. https://doi.org/10.13140/RG.2.1.4316.5684
Sharpe, C. F. S. (1938). Landslide and Related Phenomena. Columbia University Press.
SNI 8291:2016. Penyusunan dan Penentuan Zona Kerentanan Gerakan Tanah. , (2016).
Utami, O. D., Tjahjono, H., & Sriyono. (2017). Adaptasi Masyarakat Terhadap Bencana Longsor Lahan Berdasarkan Tingkat Kerawanan di Kecamatana Banyumanik Kota Semarang. Geo Image, 6(1), 1–7.
Wahyudi. (2014). Teknik Konservasi Tanah serta Implementasinya pada Lahan Terdegradasi Dalam Kawasan Hutan. Journal Sains dan Teknologi Lingkungan, 6(2), 71–85.
Widiyanto, D. (2020). 4 Rumah Longsor, Banteng Raider Selamatkan Warga. Diambil dari krjogja.com website: https://www.krjogja.com/berita-lokal/jateng/semarang/4-rumah-longsor-banteng-raider-selamatkan-warga/
Zakaria, Z. (2009). Analisis Kestabilan Lereng Tahan. Bandung: Laboratorium Geologi Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v3i3.25927
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Rina Kurniati, Wakhidah Kurniawati, Diah Intan Kusumo Dewi, Nur Azizah Ferawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.